Jakarta, TAMBANG- PT Cipta Krida Bahari (CKB) sebagai anak perusahaan PT ABM Investama Tbk (ABM) secara konsisten mengembangkan bisnis logistik. CKB sebagai pemilk salah satu lisensi Pusat Logistik Berikat (PLB) pertama di Indonesia, kini sudah memiliki tujuh lokasi PLB yang tersebar di seluruh Indonesia.
Direktur Utama CKB Logistics Iman Sjafei mengungkapkan, semula CKB hanya memiliki satu kawasan berikat, namun berkembang hingga memiliki tujuh. Bahkan tahun ini CKB Logistics melakukan ekspansi dengan menambah kapasitas gudang di Surabaya seluas 18.000 m2 sehingga total kapasitasnya menjadi 42.500 m2 yang berlokasi di Central Business Park Osowilangon mencakup fasilitas PLB, dan akan mulai beroperasi di awal Oktober 2019.
“Dari sebanyak tujuh lokasi PLB yang kita kelola terjadi proses arus barang yang lebih cepat dan efisien. Importir juga diuntungkan karena barang-barangnya tidak langsung terkena beban pajak sebelum keluar dari PLB,” ujar Iman melalui keterangan resmi, Rabu (24/7).
Salah satu PLB yang dikelola oleh CKB Logistics yang berlokasi di Cakung, Jakarta Timur menampung banyak unit alat berat dan spareparts dari berbagai industri yang selama ini banyak dititipkan di Singapura. Di lahan seluas 124.000 m2 CKB melayani lebih dari 50 perusahaan sebagai mitra kerjanya.
“Kami optimis dengan iklim usaha yang semakin positif bisnis logistik akan terus membaik. Dengan tingkat efisiensi yang lebih baik, daya saing industri nasional juga akan meningkat,” lanjut Imam.
Iman menjelaskan, tujuh gudang multifungsi CKB Logistics berlokasi di Cakung, Marunda, Cilegon, Karawang, Surabaya dan Balikpapan, dimana tingkat okupansinya hingga 30 Juni 2019 telah mencapai 91 persen. Fasilitas gudang PLB milik CKB Logistics pada umumnya banyak dimanfaatkan oleh para pelaku usaha yang bergerak di industri tambang, migas, konstruksi, besi baja, ban, tekstil, tembakau, kimia dan aviasi.
Menurut Iman, ada banyak keuntungan yang dapat diperoleh pemerintah sebagai regulator dengan makin banyaknya PLB. Pertama, PLB menarik foreign direct investment untuk membangun manufaktur di Indonesia. Kedua, mengurangi potensi kongesti pelabuhan dan mempercepat dwelling time. Ketiga, alur pengawasan barang impor lebih tertata dengan baik. Keempat, penerimaan bea masuk meningkat. Kelima, menjadikan Indonesia sebagai hub logistik di Asia Pasifik.
“Sebagai pihak swasta yang dipercaya mengelola PLB di Indonesia, kami terus berupaya menjadi operator PLB terbaik, sehingga loyalitas pelanggan tetap terjaga. CKB Logistics juga akan terus mengambil inisiatif untuk mengoptimalkan peluang ekonomi dan mendorong terciptanya efisiensi di industri logistik nasional,” tutur Iman.
Untuk diketahui, berdasarkan data Direktorat Jenderal Bea & Cukai (DJBC), sejak diluncurkan pada 2016 sudah ada 95 PLB di 144 lokasi di seluruh Indonesia.
Perkembangan PLB yang sangat cepat membuktikan bahwa PLB merupakan salah satu solusi yang dibutuhkan oleh pelaku industri baik eksportir dan importir untuk menyimpan bahan baku, mesin atau alat produksi dan barang jadi. Sehingga menciptakan sistem perdagangan menjadi lebih praktis dan efisien.