Beranda Tambang Today Merdeka Copper Gold Kinclong Di Tahun Pertama Produksi

Merdeka Copper Gold Kinclong Di Tahun Pertama Produksi

Direktur Utama MDKA, Adi Adriansyah Sjoekri seusai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Jakarta, Senin (21/5).

Jakarta, TAMBANG – PT Merdeka Copper Gold mencatat kinerja kinclong di tahun pertama produksinya. Terhitung mulai produksi sejak Maret 2017, emiten berkode saham MDKA ini berhasil menorehkan laba bersih USD43 juta di tahun buku 2017.

 

Total nilai penjualannya tercatat, mencapai USD132 juta dengan hasil komoditas emas sekitar 142 ribu ons dan perak 44 ribu ons.

 

Sebelumnya, di tahun 2016, MDKA masih mencatat rugi USD2,8 juta karena belum berproduksi. Serta baru mulai terdaftar di pencatatan saham perdana (IPO) Bursa Efek Indonesia pada tahun 2015.

 

“Kami berhasil wujudkan komitmen bahwa dua tahun setelah IPO, Merdeka sudah bisa berproduksi,” Kata Direktur Utama MDKA, Adi Adriansyah Sjoekri seusai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Jakarta, Senin (21/5).

 

Perolehan tersebut diraih dari Tambang Tujuh Bukit di Kecamatan Pesanggrahan, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Diproduksi oleh anak usaha MDKA yang bernama PT Bumi Suksesindo (BSI). Optimalisasi kinerja BSI di Tambang Tujuh Bukit, didukung oleh teknologi penambangan yang menggunkan metode Low Energy Heap Leach, sebuah teknologi yang mampu menghasilkan efisiensi operasional.

 

Soal belanja modal (Capital Expenditure/Capex) 2018, MDKA optimis dengan memasang angka USD90 juta. Bahkan rencananya MDKA akan menerbitkan saham baru atau rights issue. Targetnya jumlah lembar saham akan mencapai 933 juta saham baru dengan nominal Rp100 per lembar saham. Total dana yang dicari sekitar USD150 juta.

 

“Kami percaya bahwa penguatan bisnis MDKA akan memberikan nilai tambah,” ujar Chief Executive Officer MDKA, Colin Francis Moorhead.

 

Di kuartal pertama 2018, MDKA juga telah membuktikan kinerja yang kemilau. Produksi emas mencapai 28 ribu ons dan perak 19 ribu ons. Hasil penjualannya tercatat sekitar USD74 juta dengan laba bersih USD25 juta. Target produksi hingga akhir tahun dicanangkan jadi 155-170 ribu ons.

 

Soal tenaga kerja, MDKA melibatkan 90 persen lebih tenaga kerja Indonesia. 60 persennya berasal dari Banyuwangi.  Saat ini, jumlah keseluruhan karyawan mencapai 2.000 orang lebih.