Jakarta, TAMBANG – Medco E&P Indonesia (Medco E&P) berhasil membuktikan komitmennya menjaga lingkungan, dengan meraih penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER) 2017. Satu Proper Emas dan tiga Proper hijau disabet, berdasarkan penilaian Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kemen LHK).
Senior VP Production Medco E&P Hartono Nugroho menerima langsung penghargaan Proper Emas yang diraih Blok Rimau, dari Wakil Presiden Jusuf Kalla.
“Capaian ini kembali membuktikan komitmen kami dalam bidang lingkungan hidup dan pemberdayaan masyarakat,” kata Hartono Nugroho, pada acara Penyerahan Penghargaan Anugerah Lingkungan di Istana Wakil Presiden , Minggu (17/12).
Proper Emas yang diraih Blok Rimau ini, menjadikan Medco E&P sebagai perusahaan migas pertama dan satu-satunya yang meraih penghargaan peringkat Emas selama tujuh tahun berturut-turut, sejak 2011 – 2017.
“Penghargaan ini berhasil diperoleh, karena Blok Rimau telah menerapkan pengelolaan lingkungan dan pemberdayaan komunitas di wilayah operasi, secara bertanggung jawab dan berkelanjutan hingga melampaui kepatuhan. Sementara Proper Hijau diraih Blok South Sumatra, Lematang dan Tarakan,” jelasnya.
Hartono menambahkan, salah satu program pemberdayaan masyarakat yang menonjol di Blok Rimau adalah mendorong masyarakat di Kabupaten Banyuasin, untuk mandiri dalam mendukung ketahanan pangan dan ekonomi. Serta menjaga kelestarian lingkungan hidup dengan pertanian System of Rice Intensification organik. Selain itu juga melalui pemberdayaan ibu-ibu di Kabupaten Musi Banyuasin dan Banyuasin dalam mengembangkan tanaman obat organik.
Menurut Hartono Nugroho, sebagai kontraktor kontrak kerja sama yang dalam setiap aktivitas operasinya berkoordinasi dan berada di bawah pengawasan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas), Medco E&P tidak hanya mematuhi regulasi di bidang pertambangan migas, kehutanan dan lingkungan saja.
“Perusahaan juga memegang prinsip pembangunan berkelanjutan yang memperhatikan efisiensi energi, penurunan emisi dan Greenhouse Gasses (GHG), pengelolaan limbah B3 dan domestik, efisiensi penggunaan air dan penurunan pencemaran air dan pemberdayaan masyarakat,” ujar Hartono.
Sementara itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, pengelolaan lingkungan hidup selalu menjadi sorotan dunia internasional, di samping persoalan Hak Asasi Manusia (HAM). Hal ini karena masalah lingkungan hidup merupakan aspek penting untuk kemajuan suatu negara.
“Saya sampaikan terima kasih pada perusahaan yang mendapat Proper. Suatu kebanggaan buat kami karena ini membuktikan kedisiplinan di bidang lingkungan hidup yang semakin meningkat,” kata Jusuf Kalla.