Jakarta – TAMBANG. PT Mandiri Sekuritas (Mansek) targetkan nilai transaksi harian sebesar Rp550 miliar di 2015. Saat ini sudah mencapai Rp524 triliun yang jika dibanding periode yang sama tahun lalu terbilang lebih kecil karena tahun lalu nilai transaksinya mencapai Rp550 miliar.
“Ya memang tidak terlalu tinggi, apakah tercapai atau tidak, lihat nanti. Kalau dilihat, nilai transaksi di bursa juga menurunkan,” jelas Direktur Capital Market Mandiri Sekuritas Laksono Widodo, Selasa (7/7/2015).
Sepanjang semester I/2015, Mandiri Sekuritas berhasil duduk di posisi keenam sebagai broker dengan nilai transaksi terbanyak, yakni mencapai Rp64,4 triliun dengan porsi 4,1%. Angka tersebut turun sedikit dari pencapaian semester I/2014 yang mencapai Rp67,7 triliun dengan porsi 4,5%.
Menurut Laksono perseroan sudah memegang lima penjamin emisi ekuitas, terdiri dari dua yang menjalankan penawaran umum perdana saham atau initial public offering(IPO) dan tiga yang lakukan right issue. Sayangnya Laksono tidak menjelaskan secara rinci perusahaan dan sektor yang digeluti perusahaan yang menjalankan ekuitas.
Selain transaksi yang cukup besar, Mandiri Sekuritas juga telah mengantongi tiga mandat surat utang (obligasi) baru dan lima mandat ekuitas di Semester II-2015. Porsi masing-masing mandat yang akan dijalankan sebesar Rp3,2 triliun dan Rp6 triliun.
Tiga mandat obligasi, tersebut terdiri dari perusahaan di sektor industri, multifinance atau perbankan, dan property. Namun banyaknya sentimen yang terjadi, baik domestik dan global, tidak membuat aksi penerbitan obligasi lesu sepanjang tahun ini. Buktinya, penerbitan obligasi terlihat marak di tahun ini, dengan melihat kinerja perseroan di semester I-2015.
“Hampir tidak ada perusahaan yang menunda obligasi di tahaun ini, paling mereka kurangi nilainya. Jadi lebih optimistis,” ujar ucap Direktur Investment Banking Mandiri Sekuritas Iman Rachman.
Mandiri Sekuritas sendiri sudah menjalankan 21 mandat penjaminan emisi sebesar Rp28,6 triliun di akhir 7 Juli 2015. Dari 21 mandat, ada sebanyak 16 mandat yang mengurusi surat utang (obligasi) emiten, dan lima sisanya jadi penjamin emisi saham.
Diakui pula bahwa pasar saham tidak begitu lancar seperti obligasi di tahun ini, karena banyak investor yang memilih melihat dulu kapan hari yang tepat untuk menerbitkan obligasi. Saat ini surat utang sebesar Rp25 triliun, untuk ekuitas sebesar Rp3,6 triliun. Porsi Rp25 triliun, bagian kami Rp6 triliun.