Jakarta, TAMBANG – PT Pertamina menggelar pameran virtual Usaha Mikro Kecil (UMK) SMEXPO 2021. Kegiatan tersebut digulirkan untuk membuka akses pasar UMK binaan Pertamina menembus pasar global.
Menurut Pjs SVP Corporate Communications & Investor Relations Pertamina, Fajriyah Usman menyatakan, SMEXPO 2021 mencatatkan peningkatan potensi transaksi dari pasar ekspor. Total sebanyak 20 negara tercatat menjadi potential buyer, yang didominasi dari Amerika Serikat.
Dalam pelaksanaannya, Pertamina bekerjasama dengan Indonesia Diaspora SME-SMI Export Empowerment & Development (ID-SEED), yakni organisasi para Diaspora Indonesia di berbagai negara untuk mendampingi UMK mitra binaan Pertamina agar dapat memasarkan produknya di pasar Global.
Potensi transaksi bisnis yang berhasil digiring selama tiga hari gelaran SMEXPO 2021 ini, berasal dari transaksi retail dan potensi transaksi pada segmen business matching.
“Jumlah ini meningkat dibandingkan gelaran Pertamina SMEXPO 2020 lalu, di mana total negara yang tercatat menjadi potential buyer sebanyak 15 negara yang didominasi negara Australia. Sedangkan pada ajang Pertamina SMEXPO 2021 ini terdapat 20 negara yang didominasi oleh negara Amerika Serikat,” ujarnya.
Fajriyah menambahkan, besarnya potensi transaksi bisnis selama perhelatan Pertamina SMEXPO 2021 menunjukkan event ini banyak dinanti, dan diminati para pelaku bisnis global sekaligus menunjukkan produk UMK mitra binaan Pertamina yang dinilai diakui dunia.
“Pertamina SMEXPO semoga menjadi motivasi, memberikan angin segar bagi pelaku UMK di Tanah Air untuk terus berkarya yang terbaik, menghasilkan produk-produk berkualitas sehingga bisa dipasarkan ke hampir seluruh benua,” ujar Fajriyah.
Menurutny, antusiasme pelaku pasar global terhadap produk UMK di Indonesia juga mendorong Pertamina untuk melanjutkan Pertamina SMEXPO dengan skala dan produk yang lebih besar, sehingga lebih banyak memberikan kesempatan pelaku UMK untuk mempromosikan produknya melalui pemasaran digital.
“Pertamina akan terus mendorong UMK untuk bisa naik kelas sehingga bisa bersaing di kancah global,” imbuh Fajriyah.