Jakarta, TAMBANG – Pemerintah melalui Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menghimbau masyarakat agar menjauhi Gunung Anak Krakatau di radius 5 Kilometer (Km) setelah statusnya naik menjadi level siaga. Hal ini disampaikan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian ESDM, Hendra Gunawan pada konferensi pers virtual, Senin (25/4).
“Kita naikkan dari level satu menjadi level dua atau dari Level waspada jadi level siaga. Tidak boleh mendekati gunung dari radar 5 km dari kawah aktif,” kata Hendra.
Menurut Hendra, naiknya level dari waspada ke level siaga lantaran Gunung Anak Krakatau terus mengeluarkan asap hingga mencapai ketinggian 1.000-2.000 Meter Di Atas Permukaan Laut (MDPL). Status tersebut ditetapkan sejak tanggal 24 April 2022.
“Situasi Gunung Anak Krakatau statusnya naik terhitung tanggal 24 April pukul 18.00. Jadi betul memang sejak 15 April terutama secara visual sudah terekam baik itu hembusan asap yang bervariasi dari 1.000 sampai 2.000 MDPL. Malahan tiga hari terakhir sudah mencapai 3.000 meter,” jelasnya.
Selain itu, adanya kecocokan antara aktivitas visual dengan kegempaan yang terjadi sejak Januari-24 April 2022, kata Hendra, membuat pemerintah perlu menaikkan status Gunung yang memiliki puncak 110 meter tersebut .
“Kalau kita lihat data kegempaan, sejak Januari 2022 sampai 24 April terdapat peningkatan jumlah vulkanik dalam dari bulan februari sebetulnya. Kemudian berulang meningkat lagi pada bulan April,” paparnya.
Untuk mengantisipasi lebihi lanjut, Badan Geologi, kata Hendra, akan berkoordinasi dengan stakeholder bersangkutan seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Hal ini guna menghindari potensi sekunder dari aktivitas gunung tersebut.
“Badan geologi terus berkoordinasi dengan BNPB, BPBD, dan bmkg karena terdapat bahaya potensi sekunder dari aktivitas Gunung Anak Krakatau ini adalah bahaya longsor dari tubuh Anak Kraakatau seperti tahun 2018,” ungkapnya.
Terkait keamanan bagi masyarakat yang hendak mudik ke luar jawa melalui jalur laut, menurutnya masih relatif aman. Hal ini lantaran antara Gunung Anak Krakatau dengan pelabuhan jaraknya masih puluhan Km.
“Dari Jawa ke Lampung itu puluhan Km dan relatif aman. Dan tetap hati-hati dengan tetap mengikuti informasi resmi,” ungkapnya.