Jakarta, TAMBANG – Siapa sangka, lahan bekas tambang batu bara yang terletak di kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara bisa disulap menjadi tempat wisata ciamik nan eksotik, namanya ekoagrowisata Goa Tapak Raja. Bahkan, lahan seluas 24 hektare (ha) ini memiliki potensi ekonomi hingga Rp1,64 miliar per tahun.
“Pemulihan lahan bekas tambang batu bara dan batuan berbasis revitalisasi ekosistem ini melalui pembangunan kawasan ekoagrowisata Goa Tapak Raja di Desa Wonosari Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara seluas 24 ha,” ungkap Direktur Pemulihan Kerusakan Lahan, Kementerian LHK, Edy Nugroho Santoso dalam Indonesia Mining Forum (IMF) 2024 yang diselenggarakan Majalah TAMBANG, dikutip Jumat (19/4).
Edy menuturkan, ekoagrowisata Goa Tapak Raja merupakan hasil kolaborasi antara Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL), Kementerian LHK, pelaku usaha, perguruan tinggi dan lembaga penelitian.
“Ini hasil kolaborasi KLHK, dunia usaha, perguruan tinggi dan lembaga penelitian, imbuh Eddy.
Goa Tapak Raja memiliki fasilitas yang cukup lengkap seperti arena bermain berbasis alam flying fox, ekoriparian atau pusat pemandian, jalur pejalan kaki, pusat jajanan, platform jembatan kayu, dan fasilitas umum lainnya.
Di sini juga ditanam 2.700 bibit tanaman seperti durian, elai, duku, rambutan, cempedak, bambu petung dan lain sebagainya.
“Konsep pengembangan wisata yang dikembangkan yaitu penanaman tanaman buah-buahan produktif pada lahan terlantar bekas tambang, revitalisasi void menjadi obyek wisata air, revitalisasi bukit karst untuk ekowisata, penataan ekoriparian goa air sebagai obyek wisata serta pembangunan sarana wisata berupa pujasera, jalur pejalan kaki, platform jembatan kayu, dan sarana flying fox,” beber dia.
Edy menjelaskan, ekoagrowisata Goa Tapak Raja merupakan hasil revitalisasi ekosistem karst Goa Tapak Raja, pengembagan wisata bekas void tambang, pembangunan ekoriparian dan lahan basah buatan goa air.
“Ini merupakan hasil revitalisasi ekosistem karst Goa Tapak Raja, pengembagan wisata bekas void tambang, pembangunan ekoriparian dan lahan basah buatan goa air,” ungkap dia.
Jasa lingkungan yang diharapkan dari kegiatan pemulihan ini meliputi konservasi tanah dan air, konservasi ekosistem karst dan peningkatan cadangan karbon.
Edy berharap, ekoagrowisata Goa Tapak Raja di Kawasan IKN dapat meningkatkan ekonomi masyarakat setempat. Baik dari pendapatan wisata maupun dari hasil perkebunan buah-buahan yang ditanam.
“Peningkatan ekonomi masyarakat melalui penanaman komoditas tanaman perkebunan yang memiliki nilai ekonomi yang di tanam, dan jasa wisata,” pungkas dia.