Jakarta, TAMBANG- Rapat Umum Pemegang Saham tahunan (RUPST) PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) memutuskan membagikan deviden sebesar USD58 juta, dari laba bersih sebesar USD98,7 juta tahun buku 2018.
Sebagian dari jumlah deviden telah dibayarkan pada tanggal 30 Mei 2018 dan 9 Januari 2019 dengan masing-masing sebesar USD20 juta dan USD15 juta. Sehingga sisanya sebesar USD23 juta atau sebesar USD0,0039 per saham atau Rp55,4 per saham akan dibayarkan kemudian.
Direktur Utama Golden Energy Mines, Bonifasius mengungkapkan, produksi batu bara GEMS tahun 2019 sebanyak 28 juta ton batu bara. Gems berhasil memproduksi 22,6 juta ton dan penjualan sebesar 24,4 juta ton batu bara pada 2018.
Pada kuartal pertama tahun 2019 volume produksi batubara GEMS mencapai 7,1 juta ton naik dari periode yang sama di tahun lalu sebesar 4,7 juta ton. Sedangkan penjualan pada kuartal 1 tahun 2019 naik 35 persen yaitu 7,5 juta dibandingkan periode yang sama di tahun lalu 5,6 juta ton.
Di kuartal pertama tahun 2019 GEMS menjual 28 persen batu bara ke pasar domestik dan sisanya ke pasar ekspor. Penjualan ke pasar China sebanyak 2,7 juta ton, India sebesar 2,08 juta ton batu bara, Korea 460.000 ton, Filipina 35.000 ton, Vietnam sebesar 54.000 ton, dan Kamboja sebesar 75.000 ton batu bara.
Bonifasius menuturkan belum ada pasar ekspor baru pada tahun ini, tapi perseroan akan menggenjot penjualan ke wilayah Asia Tenggara. “Pasar baru tahun ini enggak ada, tapi volume ke pasar Asia Tenggara kita naikkan,” ungkap Bonifasius di Jakarta, Jumat (28/6).
Untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) GEMS tahun ini sebesar USD33,18 juta, naik dari tahun lalu USD19,8 juta. “Sumber dana belanja modal sekitar 70 persen hingga 80 persen diperoleh dari pinjaman bank yang sudah kita dapatkan pada tahun lalu,” lanjut Bonifasius.
Sedangkan belanja modal pada kuartal pertama tahun 2019 belanja modal GEMS sebesar USD 6 juta naik dari realiasi belanja modal periode yang sama tahun 2018 sebesar USD 2,3 juta.
Bonifasius memperkirakan belanja modal akan banyak digunakan pada semester dua nanti untuk melanjutkan pengembangan infrastruktur tambang, seperti peningkatan kualitas jalan Hauling yang mendukung peningkatan volume dan mendukung keamanan operasional tambang, peningkatan crusher plant untuk mendukung peningkatan kapasitas batu bara di stockpile, dan peningkatan kapasitas loading conveyor pemuatan tongkang.
