Jakarta TAMBANG – Anak usaha Bumi Resources (BUMI) yang bergerak di bisnis tambang mineral, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), berhasil memproduksi emas sebesar 174 kilogram (kg). Angka ini naik 25 persen dibanding dengan produksi tahun 2021 yang hanya 139 kg.
“Produksi emas Perusahaan di tahun 2022 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Di tahun 2022 BRMS, melalui anak usahanya, PT Citra Palu Minerals (CPM) di Palu, Sulawesi, memproduksikan emas sebesar 174 kg setara 5.415 ons,” ujar Direktur and Chief Investor Relations Officer BRMS, Herwin Hidayat, Jumat (17/3).
Menurutnya, rata-rata harga jual emas di tahun 2022 juga mengalami kenaikan sebesar 2% dari USD 1.768 per ons di tahun 2021 menjadi USD 1.795 per ons di tahun 2022. Kenaikan produksi emas tersebut dikarenakan mulai beroperasinya pabrik emas kedua di Palu sejak pertengahan bulan November 2022 lalu.
Walaupun memiliki kapasitas pemrosesan sampai 4.000 ton bijih per hari, namun CPM baru mulai mengoperasikan pabrik tersebut di level 200 ton bijih per hari.
Artinya, di pertengahan November sampai akhir Desember 2022 lalu, CPM mengoperasikan 2 pabrik emas di Palu dengan level produksi 500 ton di pabrik 1 ditambah 200 ton di pabrik 2, sehingga totalnya menjadi 700 ton bijih per hari.
“Produksi emas dari Pabrik kedua tersebut akan terus meningkat secara berkala dan akan mencapai kapasitas penuh (4.000 ton bijih per hari) di pertengahan tahun 2023. Peningkatan produksi emas dan kenaikan harga jual emas tersebut berdampak positif terhadap kinerja keuangan BRMS di tahun 2022,” bebernya.
Pendapatan Perusahaan dari penjualan emas meningkat 27% dari USD 7,9 juta di tahun 2021 menjadi USD 10,1 juta di tahun 2022. Laba Usaha juga mengalami kenaikan 23% dari USD 862 ribu ditahun 2021 menjadi USD1juta di tahun 2022.
“Perlu kami ingatkan kembali bahwa BRMS membukukan pendapatan lain-lain di tahun 2021 sebesar USD118 juta yang sebagian besar terdiri dari penyelesaian tagihan oleh pihak ketiga terhadap anak usaha BRMS sebesar USD 90 juta dalam bentuk tunai dan kepemilikan 80% atas PT Suma Heksa Sinergi (operator proyek tambang emas “Kerta” di Lebak, Banten). Sisa dari Pendapatan Lain-Lain tersebut berupa Penghapusan Utang dan Penilaian Inventory (Ore Stock Pile),” pungkasnya.