Jakarta, TAMBANG – PT Kideco Jaya Agung membangun pembangkit listrik tenaga surya di lokasi tambangnya yang terletak di Paser, Kalimantan Timur. Anak usaha Indika Energy ini ingin menjadikan proyek tersebut sebagai percontohan untuk pengembangan energi baru terbarukan.
Pembangkit tersebut berkapasitas 409 Kilo Watt Peak (KWP). Diinstalasi di lingkungan perumahan karyawan Kideco dengan menggunakan solar panel (fotovoltaik) sebanyak 999 unit yang terpasang di dasar dan atap rumah dengan menggunakan 3 inverter.
“Pembangunan PLTS di Kideco ini merupakan wujud komitmen Indika Energy untuk menggunakan energi bersih di dalam operasionalnya. Hal ini juga merupakan wujud kemampuan kami untuk membangun proyek PLTS dan berharap dapat mengembangkan lebih banyak proyek serupa ke depannya.” kata Direktur Utama Indika Energy, Arsjad Rasjid melalui keterangan resminya, Senin (12/4)
Sistem operasional pembangkit tersebut menggunakan model hybrid, yang bisa digunakan secara on grid dan off grid, baik terhubung ataupun tidak dengan jaringan milik PT Perusahaan Listrik Negara dengan waktu operasional selama 7 jam.
Pembangunan PLTS dimulai pada Oktober 2020 dan selesai pada Maret 2021. Pengerjaan dilakukan oleh anak usaha Indika Energy yang bekerja sama dengan mitra yang ditunjuk untuk melakukan pekerjaan Engineering, Procurement dan Construction (EPC).
PLTS saat ini merupakan salah satu solusi pemanfaatan energi terbarukan dan ramah lingkungan, yang dapat berkontribusi pada pengendalian iklim dan menghadapi tantangan pemanasan global. Pembangunan PLTS juga selaras dengan kebijakan nasional maupun internasional berkaitan dengan perubahan iklim termasuk Paris Agreement dan inisiatif pemerintah Indonesia dalam upayanya mengurangi emisi hingga 29% pada tahun 2030.
Dalam jangka panjang, pembangkit surya di Kideco ini diperkirakan dapat mengurangi konsumsi diesel sebanyak 45%. Sehingga tidak hanya membuat biaya produksi listrik lebih efisien namun juga akan mengurangi emisi gas rumah kaca.
Sebelumnya, pada Maret lalu Indika Energy juga telah mendirikan PT Empat Mitra Indika Tenaga Surya (EMITS), sebuah perusahaan penyedia solusi tenaga surya terintegrasi di Indonesia. Inisiatif ini dilakukan melalui kemitraan dengan Fourth Partner Energy, pengembang solusi tenaga surya terdepan asal India, yang secara mayoritas Fourth Partner Energy dimiliki oleh The Rise Fund, social impact fund terbesar di dunia. Pendirian EMITS ini diharapkan akan berkontribusi terhadap pencapaian komitmen perusahaan untuk meningkatkan porsi pendapatan dari sektor non-batubara sebesar 50% pada tahun 2025.
“Indonesia memiliki potensi yang sangat besar di sektor energi terbarukan dan kami menyadari akan meningkatnya kebutuhan solusi energi bersih dan ramah lingkungan. Indika Energy berkomitmen untuk berkontribusi secara signifikan dan terus menjalankan bisnis secara berkelanjutan,” tutup Arsjad.