Jakarta-TAMBANG. Kepolisian dan PT Pertamina (Persero) melalui afiliasinya, PT Pertamina EP Asset 2 berhasil menggagalkan upaya pencurian minyak mentah di Desa Karya Mulya, Kota Prabumulih. Tiga dari tujuh pelaku dilumpuhkan dengan senjata api karena melakukan perlawanan saat ditangkap.
Komitmen Pertamina dalam memberantas pencurian minyak mentah menuaikan hasil, bekerjasama dengan Polres Prabumulih berhasil meringkus pelaku pencurian minyak mentah pada jalur pipa 6 inch Pagar Dewa – PPP Prabumulih.
Pelaku yang berjumlah tujuh orang ini, lanjut Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro, berhasil diamankan oleh gabungan tenaga pengamanan Pertamina EP Asset 2 dan Kepolisian. Dia sangat mengapresiasi tindakan cepat yang dilakukan oleh Kepolisian, dalam hal ini Polres Prabumulih, setelah mendapatkan laporan upaya pencurian minyak mentah dari tim pengamanan internal Pertamina EP.
Perlu diketahui, hingga Juni 2016, sedikitnya telah terjadi 5 kasus illegal tapping pada pipa Pertamina EP di wilayah Sumatera, baik yang terjadi di Jambi maupun Prabumulih, dengan dua kasus di antaranya telah diproses hukum. Selain illegal tapping, juga terdapat beberapa kasus pencurian fasilitas produksi, kasus perusakan fasilitas produksi & sabotase, dan kasus ilegal drilling di wilayah mangun jaya dan keluang Kabupaten Musi Banyuasin yang mencapai 104 sumur.
Padahal, menurut Wianda, kejadian illegal tapping tidak hanya merugikan Pertamina namun juga dapat memberikan dampak serius baik terhadap pelaku maupun masyarakat sekitar tempat kejadian, hal yang paling umum terjadi adalah pencemaran lahan masyarakat berujung kerusakan lingkungan, hingga kebakaran maupun ledakan yang dapat menyebabkan kematian.
Adanya penangkapan ini, Wianda diharapkan dapat menjadi pesan yang kuat kepada siapa saja yang coba-coba melakukan tindakan illegal semacam pencurian minyak ini akan berhadapan dengan penegakan hukum.
Penindakan tegas terhadap aksi illegal tapping juga sudah membuahkan hasil di bisnis hilir, dari tiga kasus illegal tapping BBM di Belawan dua kasus sudah dilakukan penangkapan pelaku, demikian pula pelaku premanisme terhadap Operation Head TBBM Teluk Kabung, Padang empat orang telah mulai diproses hukum oleh Kepolisian.
Untuk pengamanan aset vital tersebut, Wianda mengaku, Pertamina tidak akan tinggal diam, pihaknya secara rutin melakukan kordinasi dengan seluruh pihak, diantaranya dengan SKKMigas, Pemda dan aparat baik dari Kepolisian dan TNI untuk membantu pengamanan operasi perusahaan.
“Untuk beberapa kasus, kami membentuk tim khusus yang bertugas melakukan patroli secara intensif untuk mencegah upaya illegal tapping maupun tindakan gangguan keamanan lainnya di wilayah operasi Pertamina,” ungkap Wianda.
Pertamina juga mengharapkan partisipasi masyarakat untuk segera melaporkan bila terjadi gangguan pada aset negara tersebut. Sejauh ini, kata dia sosialisasi kepada masyarakat di sekitar wilayah operasi akan pentingnya menjaga bersama aset negara yang dipercayakan pengoperasiannya kepada Pertamina juga dilakukan secara intensif.
Sementara itu, General Manager Pertamina EP Asset 2 Ekariza mengatakan, pelaku sempat melakukan perlawanan kepada aparat dan tim keamanan Pertamina EP hingga akhirnya tiga pelaku dilumpuhkan dengan tembakan dan terluka. Selanjutnya, pelaku pencurian dibawa ke Rumah Sakit Pertamina Prabumulih. Empat pelaku lainnya telah diamankan di Polres Prabumulih, sedangkan sisanya masih mendapatkan perawatan akibat luka tembak.
Melalui hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) ditemukan barang bukti berupa keran ½ inch serta selang dengan panjang 15 meter. Di tempat kejadian juga ditemukan barang bukti lainnya berupa 118 drum berisi kondesat serta tiga unit mobil minibus.