Jakarta,TAMBANG,- PT Aneka Tambang,Tbk (ANTAM) mencatat kinerja positif di sepanjang kuartal I tahun 2021. Capaian ini disebut sebagai hasil penerapan protokol kesehatan yang tepat dan konsisten di area kerja tambang, pabrik pengolahan, dan perkantoran. Selain itu juga karena peningkatan nilai tambah produk, optimalisasi tingkat produksi, penjualan, dan implementasi pengelolaan biaya yang tepat dan efisien.
Dari sisi keuangan, EBITDA pada tiga bulan pertama tahun ini tercatat sebesar Rp1,24 triliun. Angka ini meningkat signifikan dibandingkan Triwulan Pertama Tahun 2020 sebesar Rp34,13 miliar.
Pertumbuhan profitabilitas ANTAM kuartal I tercermin pada capaian laba kotor sebesar Rp1,63 triliun. Ini berarti tumbuh 189% dari capaian laba kotor pada kuartal I tahun 2020 sebesar Rp561,82 miliar. Sementara laba usaha di kuartal I tercatat sebesar Rp793,89 miliar. Naik 477% dibandingkan kuartal I tahun 2020 sebesar Rp137,54 miliar.
Faktor pendukung tercapainya peningkatan ini adalah pertumbuhan tingkat penjualan. Perusahaan juga sukses melakukan pengelolaan biaya beban pokok penjualan dan usaha yang optimal. Pertumbuhan positif laba kotor dan laba usaha mendukung capaian laba tahun berjalan kuartal I ANTAM sebesar Rp630,38 miliar. NaikĀ dari rugi pada kuartal I tahun 2020 sebesar Rp281,84 miliar.
Kinerja Operasional
Antam merupakan anak usaha MIND.ID, Holding BUMN dengan aneka produk tambang mulai emas. Di kuartal I tahun ini Antam penjualan bersih ANTAM sebesar Rp9,21 triliun. Ini berarti meningkat 77% dibandingkan capaian periode yang sama di tahun 2020 sebesar Rp5,20 triliun. Penjualan bersih domestik menjadi penyumbang terbesar yakni Rp7,45 triliun atau 81% dari total penjualan bersih ANTAM.
Berdasarkan segmentasi komoditas, penjualan emas menjadi kontributor terbesar terhadap total penjualan bersih sebesar Rp6,59 triliun (72%). Kemudian disusul feronikel yang mencatatkan penjualan sebesar Rp1,23 triliun (13%), bijih nikel sebesar Rp950,01 miliar (10%), serta segmen bauksit dan alumina sebesar Rp365,81 miliar (4%).
Dijelaskan juga bahwa di 2021, ANTAM akan fokus dalam pengembangan basis pelanggan logam mulia di pasar dalam negeri. Hal tersebut seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dalam berinvestasi emas serta pertumbuhan permintaan emas di pasar domestik.
Kinerja penjualan emas ANTAM pada kuartal I mencapai 7.411 kg (238.269 troy oz). Ini berarti meningkat 45% dari capaian kuartal I tahun lalu. Sementara itu para kuartal I 2021 ANTAM mencatatkan total volume produksi emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung sebesar 289 kg (9.292 troy oz).
ANTAM terus melakukan inovasi penjualan produk emas Logam Mulia dengan mengedepankan mekanisme transaksi penjualan dan buyback emas secara online. Melalui jaringan Butik Emas Logam Mulia yang tersebar di 11 kota di Indonesia dan kegiatan pameran di beberapa lokasi, ANTAM menjalankan kegiatan operasi dan penjualan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Segmen nikel mencatatkan pencapaian kinerja yang positif kuartal I tahun ini. Volume produksi feronikel ANTAM pada di tiga bulan awal ini tercatat sebesar 6.300 ton nikel dalam feronikel (TNi). Tingkat penjualan feronikel sebesar 5.624 TNi. Penjualan feronikel pada kuatal sebesar Rp1,23 triliun. Artinya 27% dibandingkan periode kuartal I 2020 sebesar Rp965,95 miliar.
Sementara itu untuk komoditas bijih nikel, pada kuartal I ini volume produksi bijih nikel tercatat sebesar 2,64 juta wet metric ton (wmt). Bijih nikel digunakan baik sebagai bahan baku feronikel ANTAM dan penjualan kepada pelanggan domestik. Ada kenaikan signifikan 319% dibandingkan kuartal I 2020 sebesar 629 ribu wmt. Sedangkan volume penjualan bijih nikel ke pasar domestik mencapai 1,60 juta wmt pada kuartal I 2021.
Untuk komoditi bauksit, ANTAM mencatatkan volume produksi bauksit yang digunakan sebagai bahan baku bijih pabrik Chemical Grade Alumina (CGA) serta penjualan kepada pihak ketiga sebesar 557.354 wmt. Sementara total volume penjualan bauksit mencapai 384.785 wmt.
Volume produksi CGA ANTAM mencapai 15.315 ton alumina dengan tingkat penjualan CGA mencapai 36.098 ton alumina atau tumbuh 50% dibandingkan capaian kuartal I 2020.