JAKARTA, TAMBANG – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengapresiasi langkah PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) lantaran berhasil menerapkan prinsip good mining practice dalam aktivitas penambangan. Apresiasi disampaikan Direktur Jenderal (Dirjen) Mineral dan Batubara (Minerba), Ridwan Djamaluddin saat kunjungan ke area operasional PT Vale pada Jumat-Sabtu kemarin.
“Seluruh dunia mengkampanyekan penggunaan energi bersih itu harus disesuaikan dengan perusahaan itu sendiri, jangan sampai dipaksa-paksa. Kalau bagi PT Vale sudah menjadi valuenya PT Vale, misalnya PT Vale rela mengurangi keuntungannya demi pengunaan energi bersih, itu yang paling penting,” kata Ridwan dalam keterangan tertulis, Senin (31/1).
Ridwan kemudian menyampaikan, sejauh ini perusahaan tambang yang konsisten pada penggunaan komitmen terhadap energi baru dan terbarukan (EBT) baru PT Vale.
“Hebat menurut saya, kita baru dengar presentasinya bahwa peluang-peluang perusahaan tambang untuk mengurangi emisi karbon itu ada. Tadi sudah dipetakan juga di sektor-sektor mana saja itu bisa dilakukan. Dan sekali lagi yang paling penting itu dibuat berdasarkan skenario badan usaha itu sendiri. Dan, saya baru kali ini melihat di PT Vale yang komitmen menerapkan EBT,” katanya disela-sela kunjungan.
Atas prestasi tersebut, Ridwan menilai jika PT Vale memang sangat layak dijadikan contoh oleh perusahaan tambang lain sebagai perusahaan Green Mining.
“Kita bisa melihat satu sisi kegiatan penambangan, disisi lain kita sudah mulai melihat penanganan pasca tambang atau reklamasi. Disini terlihat PT Vale sangat menjaga keseimbangan antara aktivitas keekonomian jangka panjang. Tidak saja mendapatkan profit dari situ. Kemudian kita bisa melihat juga daerah-daerah yang sudah direklamasi mulai dari yang umurnya sebulan, tiga bulan, enam bulan. Ini salah satu yang dapat dijadikan contoh kaidah penambangan yang baik atau good mining practice,” ungkapnya.
Menurutnya, PT Vale salah satu tambang besar yang memiliki sejarah panjang. Karena itu, PT Vale tentu mempunyai visi dan value sendiri bahwa industri pertambangan, selain membawa manfaat bagi generasi sekarang, juga harus menjadi tempat yang bermanfaat bagi generasi yang akan datang.
“Sehingga ini salah satu contoh yang baik dan menjaga keseimbangan, agar kegiatan ekonomi yang membawa manfaat jangka pendek maupun kegiatan perlindungan yang sangat penting bagi generasi yang akan datang,” terangnya.
Dalam kesempatan yang sama, Deputi IV bidang Koordinasi Wilayah dan Tata Ruang, Kementerian Koordinator bidang Perekonomian sekaligus Ketua Pelaksana Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas, Wisnu Utomo mengungkapkan, apa yang dilakukan oleh PT Vale perlu diikuti oleh penambang lain. Pihaknya menilai PT Vale telah menerapkan pertambangan yang terintegrasi dengan baik.
“Saya lihat disini PT Vale sudah menerapkan yang namanya penambangan secara integrasi. Salah satunya PLTA Balambano. PLTA ini adalah energi terbarukan yang bisa dipakai untuk sebagai sumber energi dalam pemurnian dari tambangnya. Terus terang baru pertama kali saya datang ke pertambangan yang terintegrasi. Ini adalah salah satu contoh yang sebetulnya sudah dimulai di tahun 60-an. Tentunya ke depan kita harusnya mengembangkan terus. Saya ingin hal-hal seperti ini bisa diterapkan untuk beberapa area yang lain,” ungkapnya.
Menurutnya, PT Vale mempunyai komitmen untuk mengembalikan area-area yang sudah ditambang supaya ekosistem dan lingkungannya dapat terjaga.
“Saya disini secara langsung melihat apa yang dikenal dengan good mining practice. Jadi kemarin saya disampaikan penjelasan secara teori apa yang dikenal dengan good mining practice dan hari ini saya melihat secara langsung. Bahwa yang dikatakan good mining practice itu betul-betul dilaksanakan secara konsisten oleh PT Vale. Jadi disini saya juga melihat kegiatan PT Vale setelah dilakukan miningnya,” paparnya.
PT Vale, lanjut Wisnu, sangat menyeimbangkan antara mining dengan environment dan bisa dilaksanakan secara bersampingan. Hal tersebut menurutnya sudah masuk kategori pertambangan yang menerapkan prinsip good mining practice.
“Saya kira ini harus menjadi percontohan. Saya tahulah pertambangan yang lain juga ada yang melaksanakan, tapi yang penting adalah konsisten. Bagaimana prinsip-prinsip good mining practice itu harus dilakukan secara konsisten. Dan tentunya komitmen untuk menjaga lingkungan, disamping kita mengambil value dari penambangan ini juga menjadi hal yang penting, supaya nanti kita mendapatkan dampak ekonomi yang lebih besar,” paparnya.
Sebagai informasi, rombongan Kementerian ESDM yang ikut kunjungan di antaranya Dirjen Minerba, Ridwan Djamaluddin, Deputi IV bidang Koordinasi Wilayah dan Tata Ruang, Kementerian Koordinator bidang Perekonomian sekaligus Ketua Pelaksana Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas, Wisnu Utomo, serta Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral Kementerian ESDM, Sugeng Mudjianto.
Ketiganya menyampaikan apresiasi terhadap komitmen PT Vale yang dalam kegiatan operasi bisa menyeimbangkan dan menjaga ekosistem sekitar. Mengingat, operasional yang dilaksanakan PT Vale sangat identik dengan aktivitas pengelolaan sumber daya alam.
Pada kunjungan tersebut, PT Vale mengajak rombongan melihat langsung Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Balambano yang menerapkan Energi Baru Terbarukan (EBT). Mereka juga diajak mengunjungi Nursery yang merupakan area pembibitan, kemudian ke area pasca tambang di Tonia Terry, area Process plant yang merupakantempatpengolahan nikel, serta berkeliling di beberapa area Danau Matano yang berdampingan dengan area operasional pertambangan PT Vale.