Jakarta, TAMBANG – Kejadiaan nahas kembali menimpa warga di Kelurahan Jawa, Kecamatan Sanga-sanga, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur. Sebanyak enam rumah warga mengalami amblas, arus lalu lintas dari Kecamatan Sanga-Sanga menuju Kecamatan Muara Jawa pun putus total akibat longsor.
Peristiwa ini merupakan kejadian yang kedua, setelah pernah terjadi sebelumnya pada 5 November 2013 silam.
Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) menilai, penyebab kejadian tersebut ialah akibat aktivitas penambangan batu bara dari PT Adimitra Baratama Nusantara, anak perusahaan Toba Bara Group.
“Aktivitas produksinya sangat dekat dengan pemukiman penduduk dan ruas jalan. Jaraknya tak lebih dari 100 meter,” ungkap Dinamisator JATAM Kalimantan Timur, Pradarma Rupang melalui siaran resminya yang diterima tambang.co.id, Senin (3/12).
Menurutnya, di dekat konsesi tambang Adimitra Baratama, masih terdapat belasan rumah-rumah warga yang juga terancam amblas dan tenggelam jika eksploitasi batubara terus dilakukan.
Adapun nama-nama pemilik rumah yang amblas di Kukar di antaranya, Lian Indra Jaya, Nardi, Fauzi Ahmad, dan Mulyadi. Mereka tinggal di jalan Kawasan, RT 09, Kelurahan Jawa, Kecamatan Sanga-sanga.
Di sudut berbeda, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho membenarkan soal kejadian tersebut. Ia menyampaikan konfirmasi melalui akun media sosialnya sesaat setelah kejadian, Sabtu (1/12).
“Gimana engga longsor, gali tambang batu bara dekat sekali dengan rumah. Ngeruk batu bara itu ada aturan dan caranya. Jarak aman dengan pemukiman diperhitungkan. Ingat, safety first,” beber Sutopo.