Jakarta-TAMBANG. Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir baru saja menandatangani Amandemen Perjanjian Jual-Beli Gas atau Liquid Natural Gas Sales and Purchase Agreement (LNG SPA) dengan BP Regional President Asia Pacific Christina Verchere, Jumat (15/4). Penandatanganan Amandemen yang berlangsung di Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ini merupakan perubahan dari perjanjian sebelumnya yang ditandatangani pada 17 Oktober 2014.
Amandemen kontrak bertujuan untuk mengamankan pasokan gas pembangkit berbahan bakar gas untuk jangka waktu yang panjang. Perjanjian ini akan melindungi pasokan gas PLN, dimana kapasitas pembangkit listrik tenaga gas sebanyak 4.284 MW akan diamankan dari pasokan gas tersebut.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak. Semoga dengan penandatanganan ini, pasokan ke PLTG dapat menjadi lebih aman,” ujar Sofyan, Jumat (15/4).
Penandatanganan yang disaksikan oleh Menteri ESDM Sudirman Said ini menyepakati adanya penambahan volume, dari yang sebelumnya 24 kargo menjadi 44 kargo pada tahun 2020 sampai dengan 2034. Dengan adanya penambahan jumlah kargo tersebut, PLN berhasil menurunkan harga dari kontrak yang sudah ada, sehingga PLN mampu menghemat sekitar Rp 2 triliun per tahun atau Rp 35 triliun sampai dengan akhir kontrak. Penambahan 20 kargo ini akan menambah pendapatan negara sebesar USD 7,9 milyar.
“Keandalan dan kepastian pasokan bahan bakar gas bagi pembangkit listrik memerlukan tindakan cepat. Jangan sampai terjadi defisit,” ungkap Sudirman.
Selain penambahan kargo, periode kontrak menjadi lebih pendek, yakni dari semula 20 tahun (2014 – 2033) menjadi 18 tahun (2016 – 2034). Dalam Amandemen LNG SPA, PLN dan BP Tangguh juga sepakat untuk menghilangkan syarat condition precedenceantara kedua belah Pihak , sehingga kontrak bisa langsung efektif setelah ditandatangani hari ini.
Kontrak ini akan membantu PLN untuk mengamankan pasokan gas jangka panjang untuk pembangkit PLTG Arun (184 MW), PLTGU Belawan (800 MW), PLTGU Muara Karang ada 2 blok (1.300 MW) dan PLTGU Priok ada 3 blok (2.000 MW).
Pasokan gas BP Berau kepada PLN akan meningkat secara bertahap sejak dimulainya pengiriman pertama hingga 2034, dengan rincian sebagai berikut :
Periode I : mulai 31 Desember 2016, sebanyak 12 kargo per tahun
Periode II : 1 Januari 2017 – 31 Desember 2019, sebanyak 20 kargo per athun
Periode III : 1 Januari 2020 – 30 Juni 2034, pengiriman hingga 44 kargo per tahun
Kargo pertama diperkirakan dapat unloading pada 17 April 2016, dimana volume untuk setiap kargo adalah sebesar 3.100 BBtu.