Jakarta,TAMBANG,- Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) Sunaryanto memaparkan langkah-langkah strategis Perusahaan dalam upaya mendukung pencapaian target produksi minyak dan gas nasional. Pemaparan strategi tersebut disampaikan Sunaryanto dalam acara Bincang Asik Soal Migas Ala PHI, atau disingkat BASO IGA PHI, di Jakarta pada Jumat (15/06).
Menurut pria yang sarat pengalaman di sektor migas ini, ada empat strategi utama yang dijalankan PHI, yakni melanjutkan program eksplorasi dan eksploitasi (pengembangan) melalui sinergi anak perusahaan PHI (borderless operation); mengoptimasi baseline dan pengembangan di step-out area; menjaga keandalan fasilitas produksi; serta mengoptimasi biaya.
Pria yang baru ditunjuk sebagai Dirut PHI pada Februari lalu juga menjelaskan berbagai tantangan dalam pengelolaan kegiatan hulu migas perusahaan di wilayah operasi di Kalimantan. Mulai dari kondisi lapangan migas yang mature dan fasilitas yang aging dimana rata-rata telah beroperasi lebih dari 50 tahun, serta keekonomian aset.
“Di PHI, kami terus melakukan berbagai inovasi dan aplikasi teknologi untuk mempertahankan keberlanjutan produksi dan mengelola tantangan bisnis dan operasional agar Perusahaan dapat memberikan nilai yang signifikan bagi seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah dan masyarakat,” imbuh Anto, sapaan akrab Sunaryanto.
Menurutnya, hingga Triwulan I 2024, PHI-Regional 3 Kalimantan berhasil memproduksi 611,2 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD) dan 61,5 ribu barel minyak per hari (MBOPD). “Kami terus berkomitmen untuk menjaga keberlangsungan produksi migas perusahaan yang penting dalam mendukung ketahahan energi nasional,” pungkas Anto.
Untuk diketahui, BASO IGA PHI merupakan kegiatan temu media yang digelar rutin Perusahaan untuk menginformasikan dan mendiskusikan perkembangan kegiatan hulu migas di Kalimantan. PHI beroperasi di Kalimantan melalui anak perusahaan, di antaranya PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS), dan PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) serta beberapa entitas lainnya, seperti Pertamina EP Sangatta Field, Sangasanga Field, Tanjung Field, Tarakan Field, dan Bunyu Field.
Pada kesempatan yang sama, Senior Manager Relations PHI Handri Ramdhani menjelaskan bahwa Perusahaan senantiasa berkolaborasi dengan pemerintah dan pemangku kepentingan terkait dalam rangka menjaga tingkat keekonomian dan produktivitas lapangan-lapangan migas. ”Harapan kami, keberadaan Perusahaan dapat terus memberikan multiplier effect kepada masyarakat maupun industri lain, di antaranya melalui suplai gas ke Pupuk Kaltim, PLN Bontang dan PLN Tanjung Batu, Jargas Bontang, dan Jargas Kutai Kartanegara,” tandas Handri.
Kegiatan BASO IGA PHI mulai diinisasi sejak 2021 dan menjadi ajang komunikasi Perusahaan dengan awak media. Tahun 2023 lalu, Program BASO IGA PHI ini berhasil mendapatkan Silver Award pada Media Relations Award oleh Serikat Perusahaan Pers (SPS) kategori Media Special Program.
Sementara PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) sendiri merupakan bagian Subholding Upstream Pertamina yang mengelola operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) di Regional 3 Kalimantan. Tahun 2023 lalu, melalui anak perusahaan dan afiliasinya yang bekerja sama dengan SKK Migas, PHI mencatatkan produksi minyak sebesar 62,17 ribu barel minyak per hari (MBOPD) produksi gas sebesar 710 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD).
Dalam mencapai visinya menjadi perusahaan migas kelas dunia, PHI terus melakukan beragam inovasi dan aplikasi teknologi dalam menghasilkan energi yang selamat, efisien, andal, patuh, dan ramah lingkungan untuk mendukung #EnergiKalimantanUntukIndonesia.