Jakrta,TAMBANG,- Bagi PT Vale Indonesia, Tbk (Vale), tahun 2023 disebut sebagai tahun luar biasa. “Tahun 2023 merupakan tahun yang luar biasa bagi PT Vale dalam banyak hal,” ungkap Febriany Eddy, CEO dan Presiden Direktur PT Vale Indonesia,Tbk. Di sepanjang tahun lalu, perusahaan yang tengah menyelesaikan proses divestasi saham ini, mencatat kinerja operasi dan finansial yang positif.
“Kami terus memenuhi janji kami, mencatat peningkatan produksi sebesar 18% dan EBITDA yang kuat sebesar USD499,6 juta. Meskipun menghadapi situasi pasar yang kurang menguntungkan, kedisiplinan dalam operasional dan keuangan yang kami lakukan membuahkan hasil keuangan yang baik. Kami juga berhasil mencatat saldo kas yang tidak dibatasi penggunaannya menjadi USD698,8 juta pada akhir tahun. Kami sedang berinvestasi. Saldo kas yang kuat ini akan memungkinkan kami untuk terus mencapai kemajuan yang baik dalam proyek-proyek pertumbuhan kami,” tandasnya.
Ditegaskan pula bahwa hasil positif ini didukung oleh peningkatan kinerja keselamatan dalam operasi, dimana Total Recordable Injury Frequency Rate (TRIFR) perusahaan turun dari 0,64 pada tahun lalu menjadi 0,31. Perusahaan juga sukses menggondol PROPER Hijau dari KLHK karena dinilai melaksanakan kewajiban melampaui yang dipersyaratkan. Ini kali keempat bagi perusahaan tambang nikel ini meraih PROPER Hijau.
“Tahun 2023 juga merupakan tahun yang bersejarah. Pada akhir bulan Maret, Presiden Joko Widodo mengunjungi Sorowako untuk meresmikan Taman Keanekaragaman Hayati Sawerigading Wallacea, dimana kunjungan Presiden terakhir dilakukan 45 tahun yang lalu. Dalam sambutannya Presiden mengapresiasi operasional kami sebagai acuan yang dapat ditiru oleh perusahaan pertambangan nikel lainnya. Dalam kunjungan ini, Presiden juga menyaksikan penandatanganan perjanjian kerja sama definitif antara PT Vale, Huayou Zhejiang Cobalt (“Huayou”), dan Ford Motor Company (“Ford”),”ungkap Febriany.
Pada pertengahan bulan November, PT Vale bersama pemegang saham mayoritasnya, yaitu Vale Canada Limited (“VCL”), PT Mineral Industri Indonesia (Persero) (“MIND ID”), dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd (“SMM”), juga mencapai tonggak penting dengan penandatanganan Perjanjian Induk. Ini sebuah langkah penting menuju pemenuhan kewajiban divestasi perseroan berdasarkan hukum pertambangan Indonesia, yang juga merupakan prasyarat untuk mendapatkan perpanjangan izin operasi perusahan.
Kinerja Operasi
Di sepanjang tahun 2023, emiten berkode INCO ini berhasil memproduksi 70.728 metrik ton (“t”) nikel dalam matte. Dibanding tahun 2022 ada kenaikan 18%. “Ini merupakan hasil pelaksanaan strategi pemeliharaan kami di sepanjang tahun. Pada triwulan keempat tahun 2023, produksi kami mencapai 19.084 t, tertinggi sejak kuartal IV tahun 2021,”terang Febriani.
Sementara dari sisi penjualan, tahun 2023 perusahaan berhasil mencatat kenaikan volume penjualan sebesar 17% dibandingkan dengan tahun 2022. “Meskipun harga realisasi rata-rata kami lebih rendah pada tahun 2023, namun Perseroan mampu mempertahankan biaya produksi di USD10.089 per ton pada tahun 2023. Ini berkontribusi pada kenaikan laba kotor sebesar 11% pada tahun tersebut. Biaya produksi ini mengalami penurunan sebesar 12% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar USD11.444 per ton. Penurunan ini disebabkan oleh lebih rendahnya biaya energi dan berbagai inisiatif peningkatan produktivitas yang telah kami lakukan,” ungkap Febriani.
Dijelaskan pula bahwa pada kuartal IV tahun 2023, konsumsi HSFO meningkat sebesar 17% bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Ini terjadi untuk mengimbangi penurunan konsumsi batu bara sebesar 17% karena ada peralihan dari batu bara ke HSFO. Seperti diketahui, Vale pada November sampai Desember mengalihkan pemanfaatan batu bara ke HSFO karena ada aktivitas pemeliharaan di tempat penggilingan batubara (coal mill). Kecuali batubara, harga rata-rata HSFO dan diesel pada kuartal IV masing-masing meningkat sebesar 6% dan 5% dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
Kemudian untuk posisi Kas dan setara kas Perseroan pada 31 Desember 2023 sebesar USD 698,8 juta sementara di 2022 tercatat sebesar USD634,0 juta. Sepanjang tahun 2023, Perseroan telah mengeluarkan belanja modal sekitar AS$286,3 juta. Ini berarti meningkat 31% dari belanja modal yang dikeluarkan pada tahun 2022 utamanya untuk modal pertumbuhan.