Jakarta,TAMBANG,-Perusahaan tambang batu bara, PT Indo Tambangraya Megah,Tbk (ITM) dalam periode tiga bulan pertama tahun ini melaksanakan sejumlah kegiatan ekplorasi. Fokus utamanya adalah pengeboran pre-production dan development dengan metode pengeboran lubang terbuka (Open hole) dan Pengeboran inti (Coring). Kegiatan ini dilakukan oleh beberapa anak usahanya.
Di PT. Trubaindo Coal Mining, kegiatan pengeboran dilakukan di area Blok Selatan yang terletak pada Kecamatan Muara Lawa, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur. Dalam periode Januari – Maret 2024, telah dilakukan kegiatan pengeboran pre-production pada Blok Selatan (SB2). Sementara untuk Blok Selatan (SB3) masih menunggu izin PPKH Eksplorasi disetujui oleh KLHK.
Sementara di PT. Indominco Mandiri, kegiatan pengeboran dilakukan di Blok Barat dan Blok Timur. Kegiatan Pengeboran sendiri dilakukan pihak Kontraktor Pengeboran PT. Geryndo Utama (GU) dengan menggunakan empat (4) unit Jackro 175. Sepanjang Januari – Maret 2024, PT. Indominco Mandiri hanya melakukan aktivitas pengeboran di Blok Barat berupa pengeboran pre-production sebanyak 78 lubang dengan kedalaman 5.857 meter.
Di area ini dilakukan pemboran open hole sebanyak 54 lubang dengan kedalaman 5.672 meter dan pemboran coring sebanyak 24 lubang dengan kedalaman 185 meter diarea pit 24, pit 13HWPB dan pit SWB. Sementara di Blok Timur tidak ada aktifitas pengeboran. Pada kegiatan pemboran pre-production tersebut dilakukan pengambilan sample sebanyak 149 ply sample.
Guna mendukung kegiatan penambangan selama bulan Januari – Maret 2024 telah dilakukan pengambilan sampel batu bara sebanyak 361 sampel yang didapat dari area existing pit dan ROM. Biaya total pengeboran untuk periode Januari – Maret 2024 mencapai Rp. 1.913.598.364.
Hasil dari kegiatan ini telah dilakukan pembaruan korelasi data lapisan batu bara dan perkiraan jumlah batu bara yang akan ditambang. Hal ini akan mempengaruhi perhitungan cadangan batu bara tahap selanjutnya sebelum dilakukan kegiatan penambangan di daerah tersebut.
Sementara kegiatan eksplorasi dari PT. Bharinto Ekatama di lakukan di Kecamatan Damai, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kaltim dan Kec.Teweh Timur, Kabupaten Barito Utara, Provinsi Kalteng. Luas wilayah kerja tercatat sebesar 17.311 Ha. Luasan wilayah kerja tersebut terbagi menjadi tiga area utama (blok), yakni Blok Biangan seluas 4.707 Ha (wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah), Blok Lempenang seluas 7.943 Ha di wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah dan Blok Tenaik yang sebelumnya bernama Blok Skidding dengan luas 4.661 Ha.
Pada periode Januari – Maret 2024, PT Bharinto Ekatama melakukan aktifitas pengeboran pra produksi di Blok Lempanang dengan 130 Lubang bor pada kedalaman 7471 meter untuk Open Hole dan 9238 meter bor inti (Coring). Juga dilakukan di Blok Tenaik dengan ijin PPKH Eksplorasi di Tahun 2023. Di sini pengeboran dilakukan pengeboran eksplorasi pada 78 lubang bor dengan kedalaman 9341 meter untuk Open Hole dan 506 meter bor inti (Coring). Biaya total pengeboran untuk periode Januari – Maret 2024 adalah sebesar Rp. 8.844.936.194.
Kemudian PT. Jorong Barutama Greston (JBG) kegiatan pengeboran pre – produksi dilakukan sebanyak 28 titik dengan total kedalaman 990 m. Tujuan dari program pengeboran ini berupa verifikasi cadangan, instalasi sumur pemantauan air dan uji lanjutan karakterisasi batuan untuk penentuan potensi pembentukan air asam tambang. Pengeboran direncanakan di area Blok Barat dan Blok Timur PKP2B yang terletak di Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan. Pada periode Januari – Maret 2024 belum ada kegiatan pengeboran.