Jakarta, TAMBANG – Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan (Korsel) melakukan kerja sama dalam pembangunan pusat layanan (service center) kendaraan listrik yang bertempat di Balai Besar dan Survei Pengujian (BBSP) Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (KEBTKE).
Sinergi ini merupakan wujud implementasi perjanjian kerja sama Record of Discussion (RoD) Installation of Solar Charged E-Vehicle System in Indonesia yang telah disepakati kedua belah pihak pada 2 November 2022 lalu.
Direktur Jenderal EBTKE Dadan Kusdiana menyebut tingginya minat masyarakat akan kendaraan listrik mendorong Pemerintah serius mempercepat ekosistem Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (KLBB).
Kendati begitu, perlu ada kesiapan untuk menyediakan dan menyebarluaskan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) mengingat akan ada peningkatan kebutuhan penggunaan energi listrik dalam skala yang besar. Groundbreaking layanan pusat ini dilakukan di Jakarta, Senin (15/5).
“Pendirian pusat layanan ini merupakan kolaborasi kedua negara yang bertujuan untuk berkontribusi bersama pada pengurangan emisi di sektor transportasi dan pembangunan ekosistem kendaraan listrik yang berkelanjutan,” ungkap Dadan dalam keterangan resmi, dilansir Rabu (17/5).
Lebih lanjut, Dadan menjelaskan, kegiatan groundbreaking ini merupakan tindak lanjut kesepakatan kerja sama Indonesia-Korea, yang menjadi titik awal Proyek Installation of Solar Charged E-Vehicle System, yang terdiri dari tiga fasilitas utama yaitu pusat layanan kendaraan listrik, bengkel konversi sepeda motor dan stasiun pengisian kendaraan listrik.
“Pusat layanan ini juga akan berfungsi sebagai tempat pengembangan sumber daya manusia, belajar dan membiasakan diri dengan teknologi kendaraan listrik dan perkembangannya,” imbuh Dadan.
Pusat layanan ini, sambung Dadan, menjadi role model sekaligus sarana pelatihan bagi bengkel-bengkel kendaraan konvensional di Indonesia agar dapat beradaptasi untuk melayani kebutuhan kendaraan listrik yang dimiliki masyarakat.
Di samping itu, akan dibangun juga beberapa stasiun pengisian kendaraan listrik umum bertenaga surya sebagai langkah nyata komitmen mempercepat transisi energi.
Dalam mendorong ekosistem kendaraaan listrik, Dadan menegaskan pentingnya untuk melakukan akselerasi pembangunan infrastruktur termasuk pusat layanan. Oleh karena itu, mulainya pembangunan pusat layanan kendaraan listrik yang dilaksanakan bersama Korea ini menjadi salah satu langkah penting.
“Hari ini menjadi tahap yang penting dan signifikan dalam upaya percepatan transisi energi Indonesia menuju Net Zero Emission 2060. Pada tahun ini, Pemerintah menargetkan 50 ribu sepeda motor dapat dikonversi. Kami terus memajukan program ini dengan membuat aplikasi online dan menyiapkan pelatihan bagi pihak terkait di seluruh Indonesia,” terang Dadan.