Jakarta, TAMBANG – Operasional tambang Batu Hijau milik PT Amman Mineral Nusa Tenggara berjalan normal. Gempa berkekuatan 7 SR yang terjadi di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), tak berpengaruh terhadap kegiatan perusahaan berkode saham AMNT itu.
“Terkait dengan adanya bencana alam tersebut, kegiatan operasional di tambang Batu Hijau tetap berjalan normal,” ungkap Head of Corporate Communication AMNT, Anita Avianty kepada tambang.co.id, Senin (6/8).
Sebagaimana diketahui, tambang Batu Hijau milik AMNT berlokasi di Sumbawa Barat, NTB. Penambangan di Batu Hijau saat ini masuk ke fase tujuh atau fase terakhir. Hingga akhir 2018, Amman memproyeksikan produksi emas sebanyak 100 kilo ounce dan tembaga sebanyak 197 juta pound dalam bentuk konsentrat.
AMNT juga melakukan kegiatan pengeboran di Blok Elang. Lahannya berjarak 26 km dari tambang Batu Hijau itu, dilakukan di 50 titik. Blok Elang ini berada di Kabupaten Sumbawa, NTB.
Selain itu, AMNF juga menurunkan Tim Tanggap Darurat yang terdiri dari tim peralatan, penyelamat, dan paramedis untuk membantu korban bencana.
“Telah dikerahkan dan akan melakukan setiap upaya untuk memberikan dukungan apa pun yang dapat diberikan kepada masyarakat yang terkena dampak,” sambung Anita.
Asal tahu saja, berdasarkan analisis peta guncangan yang diumumkan BMKG, intensitas gempa dirasakan kuat tak hanya di wilayah NTB, tapi juga di Kota Mataram, Karangasem, Ubud, Denpasar, Kuta, Tabanan, Singaraja, Negara, Banyuwangi, Jember, hingga Malang.
Sampai siang ini, Jumlah korban meninggal dunia akibat bertambah menjadi 91 orang. Sebanyak 209 orang dilaporkan luka-luka.