Jakarta, TAMBANG – Perusahaan yang melaksanakan hilirisasi dalam rantai nilai baterai kendaraan bermotor listrik, PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perdana setelah resmi menjadi perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 18 April 2023.
RUPST tahun buku 2022 ini menyetujui sejumlah keputusan strategis, di antaranya pengangkatan Andrew Phillip Starkey sebagai Direktur Perseroan dan persetujuan Laporan Tahunan beserta pengesahan Laporan Keuangan Konsolidasian untuk tahun buku 2022.
Dalam RUPST ini, Perseroan juga melaporkan realisasi penggunaan dana hasil Initial Public Offering (IPO) sampai dengan akhir Mei 2023.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada para pemegang saham yang telah mendukung semua usulan manajemen dalam RUPST MBMA perdana sebagai perusahaan tercatat. Kami berkomitmen untuk menjalankan rencana bisnis yang telah disusun secara seksama, agar nilai perusahaan terus meningkat sejalan dengan program hilirisasi yang menjadi fokus bisnis MBMA,” jelas Presiden Direktur MBMA, Devin Ridwan usai RUPST di Jakarta, dikutip Sabtu (1/7).
Berikut Komposisi Direksi MBMA setelah RUPST:
Presiden Direktur : Devin Ridwan
Wakil Presiden Direktur : Jason Laurence Greive
Direktur : Titien Supeno
Direktur : Andrew Phillip Starkey
Devin mengatakan pengangkatan Andrew dilakukan untuk memperkuat struktur manajemen dalam mengelola bisnis MBMA yang semakin besar. Melalui konsolidasi pada struktur manajemen serta didukung oleh rekam jejak Andrew di sektor investasi dan pertambangan, diharapkan akan semakin memudahkan gerak MBMA dalam memaksimalkan peluang di masa mendatang demi peningkatan kinerja Perseroan.
Andrew telah bergabung di Grup Merdeka sejak tahun 2022. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Managing Director di Macquarie Group, Vice President di Goldman Sachs dan Executive Director di Presidio Capital. Ia juga turut mendirikan Pierfront Capital dan menjabat sebagai Managing Director dari tahun 2016 hingga 2022.
Perseroan juga menyampaikan bahwa realisasi dana IPO sampai dengan akhir Mei 2023 telah mencapai 53% dari hasil bersih dana IPO MBMA, yang diantaranya digunakan untuk pembayaran lebih awal seluruh pokok utang kepada PT Merdeka Copper Gold Tbk dan ING Bank N.V., cabang Singapura masing-masing sebesar US$225 juta dan US$75 juta atau setara dengan Rp4,46 triliun.
Dana IPO lainnya digunakan untuk modal kerja Perseroan seperti biaya karyawan, biaya jasa profesional dan biaya keuangan, dan membiayai modal kerja PT Zhao Hui Nickel (ZHN) (entitas anak Perseroan), seperti pembelian bahan baku utama, bahan baku pembantu, biaya listrik, serta biaya karyawan.
Para pemegang saham MBMA melalui RUPST juga menyetujui penggunaan laba bersih tahun buku 2022 yang mayoritas dialokasikan untuk memperkuat modal perusahaan. Pada tahun 2022, MBMA mencatat pendapatan sebesar US$455,74 juta dengan laba tahun berjalan senilai US$37,85 juta. Per 31 Desember 2022, total aset perusahaan telah mencapai sebesar US$2,42 miliar.