Jakarta, TAMBANG – PT Aneka Tambang (Antam) bersama Hong Kong CBL Limited resmi akan membangun pabrik ekosistem baterai kendaraan listrik. Hal tersebut ditandai dengan Seremoni Penandatanganan Divestasi Proyek Ekosistem Baterai EV oleh kedua belah pihak di Jakarta, Kamis 28 Desember.
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa proyek ini pertama di dunia yang mencakup tahapan dari tambang nikel hingga giga factory baterai cell dan pack, serta daur ulang.
“Selamat kepada Antam, CBL, dan IBC atas kerja sama investasi dalam supply chain ekosistem baterai lithium di Indonesia. Ini menjadi yang pertama di dunia. Hal ini menjawab pertanyaan mengenai hilirisasi, di mana masih banyak yang dapat dilakukan di sini,” ujar Luhut dalam keterangan resmi.
Luhut menekankan pentingnya efisiensi dan kecepatan pengerjaan proyek mengingat persaingan global yang semakin ketat. Dia juga menyatakan bahwa eksekusi proyek harus tetap mematuhi standar lingkungan dan ketenagakerjaan yang tinggi.
“Kita harus transparan dengan digitalisasi, dan eksekusi proyek ini harus menjadi contoh standar untuk proyek serupa di masa depan,” tambahnya.
Senada dengan hal tersebut, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia yang hadir dalam acara yang sama menyampaikan bahwa dalam implementasi proyek ini harus memperhatikan lingkungan secara detil dan memitigasi hal-hal yang akan memberikan dampak merugikan bagi semua pihak.
Lebih lanjut ia menyebutkan bahwa investasi ini bukan investasi yang ‘ecek-ecek’, karena nilainya cukup besar. “Investasi ini bukan untuk membangun stainless steel, tetapi ekosistem dari baterai mobil, dan ini investasinya di angka Rp80-90 triliun. ini bukan investasi kacang goreng,” jelas Bahlil.
Sebagai informasi, acara penandatanganan ini dihadiri oleh berbagai pihak, di antaranya Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana, Direktur Utama ANTAM Nico Kanter, Direktur Pengembangan Usaha ANTAM I Dewa Wirantaya, CEO of Ningbo CBL Tang Honghui, Chairman of CBL Li Changdong, Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves Septian Hario Seto, dan pihak terkait lainnya.