Jakarta, TAMBANG – Pemerintah memberi konfirmasi soal nama-nama perusahaan yang sudah dievaluasi pembangunan smelternya. Sederet nama perusahaan muncul, ada yang berhasil melewati evaluasi surveyor, ada yang diberi peringatan, dan ada pula yang dicabut izin rekomendasinya.
PT Ceria Nugraha Indotama jadi perusahaan yang lolos dari tahap evaluasi smelter itu. Saat ini, berkas pengajuan rekomendasinya sedang dipelajari oleh pemerintah.
“Sudah mengajukan, baru masuk,” kata Direktur Pengusahaan Mineral Ditjen Minerba Kementerian ESDM, Bambang Susigit saat dijumpai di kompleks DPR RI, Senin (3/9).
Nama PT Thosiba Indonesia ternyata bukan jadi satu-satunya perusahaan yang menerima peringatan, lantaran tidak menyampaikan laporan, baik laporan kegiatan ekspor atau laporan kemajuan smelter.
Ada nama lainnya, yaitu PT Genba Multi Mineral. Dia diberi peringatan hingga pertengahan bulan September, untuk melaporkan kegiatan ekspor dan kemajuan smelternya.
“Peringatan kalau dia (PT Genba Multi Mineral), peringatan sampai 16 atau 17 September (2018). Laporannya belum sampai, termasuk smelternya,” ucap Bambang.
Sementara itu, deretan nama-nama perusahaan yang dicabut rekomendasinya, adalah PT Surya Saga Utama, PT Modern Cahaya Makmur, Integra Mining Nusantara, dan PT Lobindo Nusa Persada.
Untuk diketahui, tiga perusahaan terakhir itu sama sekali belum melakukan kegiatan ekspor. Rekomendasi ekspor yang sudah dikantongi belum direalisasikan sama sekali.
Hal serupa juga dialami oleh PT Sumber Prima Baja. Ia belum melakukan ekspor, tapi bedanya, kemajuan smelter Sumber Prima berjalan sesuai dengan target.
“Itu kan dia harga turun kan, dia enggak ekspor, dia enggak ada manfaat. Tapi yang penting dia bangun (smelter),” tutup Bambang Susigit.