JAKARTA, TAMBANG – PT Pertamina International Shipping (PIS) telah menyiapkan peta jalan atau roadmap untuk menjadi perusahaan logistik laut terpadu (integrated marine logistics) yang lebih hijau. Salah satunya dengan melakukan beberapa program yang disebut “green shipping”, program yang berfokus pada aspek pembangunan dan pengelolaan kapal.
“PIS sebagai perusahaan yang berkomitmen dalam perbaikan lingkungan, dan juga sejalan dengan ekspansi bisnis, turut mendukung penerapan ESG (Environmental Social Governance-red) dalam operasional dan bisnis. Di antaranya adalah dengan menghadirkan teknologi kapal ramah lingkungan,” kata CEO PIS, Erry Widiastono, dikutip dari keterangan resmi, Jumat (18/2).
Menurut Erry, program teknologi kapal ramah lingkungan bertujuan untuk mengurangi gas buang kapal. Kapal yang dimiliki PIS menggunakan bahan bakar low sulfur dan dilengkapi dengan instalasi peralatan yang bisa membantu menurunkan serta menghalangi gas buang kapal tersebut.
“Teknologi ini sudah diterapkan di dua kapal carrier milik PIS, yakni Pertamina Pride dan Pertamina Prime. Pembangunan kapal-kapal baru milik PIS juga akan menerapkan teknologi kapal-kapal yang eco friendly,” ungkapnya.
Selain pemanfaatan teknologi, PIS juga menerapkan energi efisiensi dengan mengurangi waktu berlabuh kapal untuk meminimalisasi emisi. Komitmen menurunkan emisi gas buang dijalankan dengan menghitung Energy Efficiency Existing Index (EEXI) yang saat ini sudah dilakukan kajian terhadap 57 persen kapal milik PIS atau sebanyak 54 kapal dari 95 kapal milik PIS.
PIS juga akan mengucurkan investasi hingga USD1,6 miliar untuk mendatangkan kapal-kapal baru yang akan digunakan untuk masuk ke bisnis yang lebih hijau dalam kurun waktu 10 tahun ke depan. Hal ini sebagai antisipasi pada bisnis perkapalan yang lebih ramah lingkungan.
Dengan anggaran tersebut, perseroan setidaknya bakal menambah 69 unit kapal dengan cara akuisisi maupun merakit dari nol. Dengan tambahan itu, maka jumlah armada kapal perseroan akan menjadi 164 unit dari total yang ada saat ini 95 unit.