Jakarta – TAMBANG. Dua dari 22 anak usaha PT Bayan Resources, Tbk (BYAN) menghabiskan US$ 20,9 ribu untuk eksplorasi selama bulan Maret 2015. Kedua anak usaha tersebut adalah PT Gunungbayan Pratamacoal Blok II dan PT Firman Ketaun Perkasa, yang lokasi tambangnya berada di Provinsi Kalimantan Timur.
Dalam laporan eksplorasi bulanan yang wajib disampaikan kepada otoritas Bursa Efek Indonesia, Jumat (10/4) disebutkan bahwa Gunungbayan Blok II melakukan aktivitas eksplorasinya di Blok Utara. Pemboran terbuka dan pemboran inti dilakukan pada 9 titik bor dengan total kedalaman 311,75 meter, dan untuk sementara belum ada kegiatan pencatatan. Biaya yang dikeluarkan adalah sebesar US$ 5.188.
Untuk Firman Ketaun Perkasa, biaya eksplorasi yang dikeluarkanĀ mencapai tiga kali lipatnya, yaitu US$ 15.710. Pemboran terbuka dan pemboran inti dilakukan pada 16 titik bor dangkal dengan total kedalaman 474,45 meter dan 9 titik bor menengah dengan total kedalaman 657,53 meter.
Sementara pada anak usaha lain tidak dilakukan eksplorasi karena sementara data eksplorasi yang ada sudah mencukupi, atau sedang dalam masa perpanjangan dan peralihan izin. Khusus untuk anak usaha PT Gunungbayan Pratamacoal Blok I, aktivitas eksplorasi tidak dilakukan karena masih menempuh proses negosiasi dengan pemilik lahan Hutan Tanaman Industri (HTI). Lalu untuk PT Teguh Sinarabadi, eksplorasi tidak dilakukan karena dalan proses negosiasi kompensasi lahan.