Jakarta-TAMBANG. BUMN di sektor ketenagalistrikan PT PLN (Persero) sedang memulai pengerjaan untuk melistriki desa di Papua. Tahun ini PLN akan melistriki 365 desa untuk Wilayah Papua dan Papua Barat. Ditambah lagi dengan Wilayah Maluku dan Maluku Utara sebanyak 119 Desa. Di tahun 2016 silam, PLN telah berhasil melistriki 96 desa di Papua dan Papua Barat, serta 34 desa di Maluku dan Maluku Utara. Jumlah ini akan terus meningkat sejalan dengan komitmen PLN menyukseskan program ‘Menuju Maluku Papua Terang 2020’. Jumlah desa terlistriki tersebut mengalami kenaikan yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan tahun 2015.
“PLN berkonsentrasi untuk mempercepat program listrik desa, hal ini juga sejalan dengan nafas pemerintah untuk pemenuhan kebutuhan kelistrikan seluruh masyarakat,” ujar Direktur Bisnis Regional Maluku dan Papua Haryanto WS di Jakarta.
Menurut Haryanto tantangan terbesar dalam melistriki desa di regional Maluku dan Papua adalah kondisi geografis yang berat terdiri dari pegunungan dan kepulauan, banyaknya daerah terisolasi, minimnya akses transportasi karena banyaknya lahan berupa hutan dan rawa serta cuaca yang ekstrim.
Di kuartal pertama tahun ini, PLN juga telah berhasil mengoperasikan Marine Vessel Power Plant (MVPP) Yasin Bey 60 Megawatt (MW) yang menyuplai listrik untuk sistem Ambon. Masuknya pembangkit listrik apung ini menjadi bukti komitmen PLN dalam memenuhi kebutuhan listrik warga Ambon.
“Adanya penambahan ini artinya Maluku saat ini memiliki cadangan daya sebesar lebih kurang 70 MW. Dengan cadangan daya ini maka terbuka luas kesempatan bagi para investor untuk mengembangkan bisnisnya di Ambon, sehingga bisa meningkatkan perekonomian warga setempat. Untuk itu, PLN akan melakukan pemasaran secara agresif,” tambah Haryanto.
Sementara itu, terkait program 35.000 MW, Regional Maluku dan Papua mendapatkan alokasi sebanyak 1.000 MW. Kemajuan dari proyek-proyek tersebut adalah yang sudah Selesai/COD sebesar 46,5 MW. Proyek yang masih di tahapan konstruksi sebesar 180 MW, di tahapan pengadaan sebesar 260 MW dan tahapan perencanaan sebesar 560 MW. Sedangkan untuk pembangunan transmisi, PLN Regional Maluku dan Papua telah berhasil menyelesaikan sepanjang 274 kilometer sirkit (kms) dan sebanyak 100 Mega Volt Ampere (MVA) gardu induk yang sudah selesai dibangun.
“Tantangan terbesar yang kami alami dalam pembangunan ini, yakni perizinan dan pembebasan lahan. Tentunya dengan dukungan dan bantuan dari pemerintah setempat, stakeholders serta peran masyarakat, kami yakin masalah ini akan segera teratasi,” pungkas Haryanto.