Jakarta,TAMBANG, Dalam rantai operasional pertambangan, lini usaha jasa memiliki peran krusial. Sebagian besar perusahaan tambang atau mining owner, mempercayakan operasionalnya kepada usaha jasa. Sehingga tuntutan efisiensi dan produktivitas menjadi tanggung jawab lini usaha jasa.
Untuk mengelaborasi hal tersebut, Majalah Tambang menggelar diskusi webinar Mining Services Talks Series selama 2 hari bertajuk “Smart Industry Smart Mining Solution,”.
“Seperti kita ketahui bahwa sektor jasa pertambangan memiliki peran yang sangat penting terkait dengan operasional pertambangan. Tentu kita tahu bahwa sektor jasa ini adalah salah satu sektor yang vital di sektor pertambangan,” ungkap Direktur Utama Majalah Tambang, Atep A Rofiq saat membuka webinar yang digelar secara offline.
Untuk menciptakan daya kompetitif, para pelaku usaha jasa harus menerapkan berbagai terobosan, salah satunya dengan melakukan adaptasi terhadap teknologi. Menurut Atep, hal ini mutlak dijalankan agar para pelaku usaha dapat memastikan proses produksi tidak terhenti dan menjaga keberlangsungan usaha. Tanpa persiapan yang optimal, produktivitas bisa terganggu yang berimbas pada kualitas produksi.
Atep kemudian menjelaskan bahwa sektor usaha jasa pertambangan juga merupakan salah satu sektor yang amat penting karena memberi kontribusi signifikan terhadap sektor pertambang yang kemudian bermuara menjadi pendapatan negara. Karena itu, pemanfaatan teknologi mutakhir menurutnya sangat penting sebab bisa memicu penghasilan lebih dan bisa bersaing dengan dunia global.
“Kita patut bersyukur di tengah kondisi pandemi selama dua tahun terakhir ini sektor jasa pertambangan memberikan kebanggaan tersendiri bahwa sektor pertambangan masih memberikan kontribusi yang besar terhadap perekonomian negara,” tuturnya.
Dunia global saat ini memang sudah menggunakan smart mining dalam kegiatan pertambangannya. Sementara di Indonesia, penerapan sistem canggih tersebut masih dilakukan secara parsial untuk meningkatkan produktivitas, K3LH (Kesehatan, keselamatan, dan keamanan serta lingkungan hidup) dan efisiensi operasional.
Atep yang juga merupakan seorang dosen ini berharap dengan terselenggaranya acara tersebut, sektor usaha jasa pertambangan tetap eksis dan memberi sumbangsih untuk pemulihan ekonomi nasional.
“Jadi saya kira kini saatnya kita sama-sama sebagai anak bangsa memberikan kontribusi terhadap negara dan bangsa terutama dalam upaya pemulihan ekonomi nasional,” harapnya.
Untuk diketahui, Webinar yang didukung Bosch Indonesia ini dilaksanakan selama dua hari yaitu pada tanggal 24 dan 25 November dengan menghadirkan sejumlah narasumber yang ahli dibidangnya.
Adapun narasumber hari pertama yaitu Direktur Teknik dan Lingkungan Ditjen Minerba Kementerian ESDM, Lana Saria (diwakili Andi Ari Santoso, Sub Koordinator Standarisasi PLH), Director Bosch Rexroth Indonesia, Anwar Rustanto, Business Development Bosch Indonesia, Gino Souhuwat, General Manager PT Suprabakti Mandiri, Soesanto Liem dan Head of Government & Regional PT Link Net Tbk.