JAKARTA, TAMBANG – PT Bukit Asam Tbk dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk melakukan groundbreaking pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Gerbang Tol (GT) Ngurah Rai Jalan Tol Bali Mandara, Sabtu (05/03). Hal ini sebagai bentuk dukungan perseroan dalam mengurangi emisi karbon global dan mensukseskan gelaran Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022.
Acara ini juga sekaligus sebagai tindak lanjut penandatanganan Nota Kesepahaman/Memorandum of Understanding (MoU) yang diteken oleh kedua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut yang diselenggarakan pada 2 Februari 2022 lalu.
Direktur Pengembangan Usaha Bukit Asam, Rafli Yandra mengatakan bahwa pembangunan PLTS dimaksudkan agar visi Indonesia dalam mencapai bauran energi baru terbarukan dan net zero emission pada tahun 2060 segera teralisasi.
“Dengan adanya PLTS ini merupakan wujud sinergi untuk menciptakan energi yang bersih dan berkelanjutan. Hal ini juga sebagai bukti komitmen Bukit Asam sebagai perusahaan energi untuk terus meningkatkan portofolio pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan yang semakin gencar untuk dikembangkan,” ujar Rafli dalam keterangan tertulis, dikutip dari keterbukaan informasi, Senin (7/3).
Direktur Bisnis Jasa Marga, Reza Febriano menjelaskan bahwa Jalan Tol Bali Mandara adalah salah satu infrastruktur yang akan mendukung pelaksanaan Presidensi G20 Tahun 2022. Menurut dia, saat ini jalan tol tersebut semakin ramah lingkungan lantaran operasional keseharian jalan tol ditopang dengan kelistrikan PLTS.
“Pengurangan emisi karbon global yang merupakan salah satu fokus dari Presidensi G20 Indonesia menjadi perhatian dan komitmen kita bersama. Hal ini juga selaras dengan salah satu dari tiga fokus agenda dalam Presidensi G20 Indonesia yaitu transisi energi yang berkelanjutan. Inilah yang mendasari kerja sama pembangunan PLTS dengan Bukit Asam yang turut mewujudkan upaya jalan tol berkelanjutan Jasa Marga Group,” tutur Reza.
PLTS di Jalan Tol Bali Mandara nantinya akan dibangun oleh Bukit Asam melalui anak perusahaannya, PT bukit energy investama (BEI) untuk mendukung kegiatan usaha dan operasional PT jasamarga bali tol(JBT) yang merupakan anak usaha Jasa Marga.
Memiliki kapasitas maksimum 400 kilowatt-peak (kWp), pembangunan PLTS akan dimulai di GT Ngurah Rai yang selanjutnya akan diteruskan ke dua GT lainnya yaitu GT Nusa Dua dan GT Benoa. Nantinya, panel surya akan dipasang di enam titik, masing-masing di akses masuk dan keluar jalur motor di 3 gerbang tol Jalan Tol Bali-Mandara. Panjang panel surya untuk masing-masing titik tersebut adalah sepanjang 1 kilometer.
Gubernur Bali, Wayan Koster yang turut menyaksikan peletakan batu pertama tersebut menjelaskan bahwa kegiatan groundbreaking ini diadakan di hari yang baik untuk Provinsi Bali karena hari ini merupakan hari tumpek wayang yang salah satu upayanya adalah menjaga keseimbangan dan kebersihan alam. Hal ini juga sesuai dengan penerapan kebijakan Pemerintah Provinsi Bali yang konsisten tentang energi bersih dari hulu hingga hilir.
“Dengan energi bersih maka akan tercipta udara yang bersih. Udara yang sehari-hari kita hirup ini akan masuk ke tubuh kita sehingga kita akan lebih sehat. Penerapan energi baru terbarukan ini nantinya sebagai bentuk kepastian jangka panjang untuk ketersediaan energi bersih Provinsi Bali. Tidak hanya itu, secara estetika pembangunan PLTS yang dilengkapi dengan ornamen khas bali di Jalan Tol Bali Mandara ini juga akan semakin mempercantik Jalan Tol Bali Mandara sebagai pintu masuk strategis yang menampilkan wajah Bali yang kaya budaya,” ujar Wayan.
Sinergi BUMN untuk Gelaran G20
Pasokan listrik yang didapatkan melalui PLTS tersebut nantinya akan menjadi sumber listrik yang ramah lingkungan untuk lampu Penerangan Jalan Umum (PJU), kantor operasional dan juga gerbang tol di Jalan Tol Bali Mandara. Sepanjang periode pembangunan PLTS, Jasa Marga menjaga keamanan dan kenyamanan pengguna Jalan Tol Bali Mandara, khususnya pengendara motor, dengan memastikan tidak ada gangguan di lajur dan tetap beroperasi optimal sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM).
Pembangunan PLTS sebagai wujud kolaborasi dan sinergi BUMN dalam mendukung Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022 ini ditargetkan rampung pada Juli 2022. Selain beralih menggunakan energi baru terbarukan, Jalan Tol Bali Mandara juga melakukan upaya program ramah lingkungan lainnya jelang pelaksanaan Presidensi G20 Tahun 2022 di Provinsi Bali seperti penambahan penanaman sekitar 750 ribu tanaman mangrove.
Selain itu, pekerjaan penataan lansekap dan beautifikasi Jalan Tol BaliMandara dalam rangka mendukung pelaksanaan Presidensi G20 Tahun 2022 juga terus berjalan, di antaranya pembuatan taman di area gerbang tol dan penanaman tanaman hias di median jalan, di semua gerbang tol dan akses keluar masuk yang ada di Jalan Tol Bali-Mandara.
Tidak hanya beautifikasi dan penataan lansekap, ciri khas dari Provinsi Bali juga akan disajikan kepada tamu negara Presidensi G20 dengan menghadirkan ornamen-ornamen khas Provinsi Bali, di antaranya di lampu PJU dan gerbang tol.
Sebagai informasi, kegiatan groundbreaking selain dihadiri oleh Gubernur Bali Wayan Koster, Direktur Bisnis Jasa Marga, Reza Febriano dan Direktur Pengembangan Usaha Bukit Asam, Rafli Yandra, juga dihadiri oleh Komisaris Utama PT JBT, Bagus Cahya Arinta B, Direktur Utama PT JBT I Ketut Adiputra Karang dan Direktur Utama PT BEI Zulfarli.