Jakarta, TAMBANG – Bauxite Club, sebagai inisiatif Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, diyakini akan mampu meningkatkan kerja sama pertambangan negara-negara di kawasan Asia Afrika.
Ketua Kelompok Kerja Pembiayaan, Infrastruktur dan Logistik Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Sony B. Harsono mengungkapkan, adanya Bauxite Club maka peluang kerja sama dan pertukaran teknologi antar negara-negara anggota akan semakin terbuka.
“Khususnya menyangkut peluang usaha di sektor infrastruktur pertambangan,” kata Sony, dalam keterangan resminya, Rabu (22/2).
Sementara, Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Atmadji Sumarkidjo menegaskan, untuk meningkatkan kerja sama antar negara, maka Kemenko Kemaritiman tentu akan memberikan dukungan bagi para pelaku usaha, khususnya pelaku usaha yang merupakan produsen mineral.
“Tentu, kami akan mendukung penuh untuk meningkatkan kerja sama antar negara di kawasan Asia-Afrika,” kata Atmadji Sumarkidjo.
Untuk langkah awal, rencananya akan dibentuk Intergoverment Forum Dialoque antara negara-negara kaya mineral. Khususnya yang memproduksi bauksit melalui Bauxite Club pada tahun ini, yang akan diikuti oleh forum dialog mineral lain pada masa yang akan datang.
Forum dialog tersebut akan membahas pertukaran informasi tentang kebijakan pertambangan, kebijakan pengelolaan produksi dan ekspor, kebijakan pengelolaan lingkungan, kebijakan tentang hilirisasi, kebijakan pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia serta kerjasama perdagangan, investasi dan alih teknologi.
Chairman Asia Africa Business Alliance Didie Soewondho, menambahkan, forum tersebut akan memiliki peran strategis dalam tatanan global dan turut menyumbangkan kemajuan dan keadilan dunia.
“Ini menjadi sangat penting bagi kemajuan negara negara Asia Afrika. Sudah saatnya negara negara kaya mineral Asia Afrika bergabung, meningkatkan nilai tambah dalam negeri seperti yang telah dilaksanakan oleh Pemerintahan Presiden Jokowi –JK sekarang ini,” kata Didie Soewondho.