Jakarta, TAMBANG – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, awal tahun 2019 akan didirikan pabrik baterai lithium di Indonesia. Lokasinya berada di Morowali, Sulawesi Tengah.
“Nanti lithium baterai, tanggal 11 (Januari) itu ground breaking bulan satu di Morowali,” kata Luhut saat menyampaikan sambutan dalam acara Pertamina Energy Forum, Kamis (29/11).
Ia menyebut, dirinya akan ikut meresmikan pabrik itu. Secara seremonial, peletakan batu pertama direncanakan berlangsung pada 11 Januari 2019 mendatang. “Tanggal 11 bulan satu saya akan hadir di Morowali,” beber Luhut.
Nilai investasi yang digelontorkan untuk pendirian pabrik bahan bakar mobil listrik itu, mencapai USD4 miliar. Disebutkan, bila proyek tersebut sukses, maka ia akan menjadi raksasa pabrik baterai lithium skala internasional.
“Kalau Anda lihat, perkembangan baterai lithium mengarah ke kandungan nikel yang semakin berat, dan kita penghasil nikel terbesar. (Pabrik) itu USD4 miliar dia investasi. Itu adalah produsen baterai lithium terbesar di dunia,” kata Luhut.
Sayangnya, Luhut tidak menyebut secara langsung, perusahaan mana yang akan mengoperasikan pabrik di Morowali itu.
Di sudut berbeda, CEO PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) Group, Alexander Barus menolak memberi jawaban, saat ditanya, apakah pabrik tersebut akan berdiri di lingkungan IMIP?
“Sebaiknya tanya pak Luhut tentang lokasi dan proses pembangunannya,” tegas Alex.
Untuk diketahui, PT IMIP merupakan perusahaan pengembang kawasan industri berbasis nikel, mulai dari penambangan hingga pengolahan. Perusahaan ini hasil kerja sama antara Tsinghan Group dari Tiongkok dan Bintang Delapan Grup dari Indonesia.
Beberapa perusahaan yang beroperasi di kawasan IMIP di antaranya PT Bintang Delapan Mineral (BDM), PT Sulawesi Mining Invesment, PT Indonesia Guan Ching Nickel and Stainless Stell Industri (GCNS), PT Decent Stainless Stell, dan lain sebagainya.