Jakarta,TAMBANG, Australia merilis rencana pengurangan emisi jangka panjang dengan target nol emisi pada tahun 2050. Ini disampaikan Perdana Menteri Australia Scott Morrison menjelang COP26 di Glasgow.
Untuk menuju ke sana, Australia akan dipandu oleh lima prinsip yang tidak akan membahayakan industri, wilayah atau pekerjaan. Prinsip-prinsip tersebut meliputi menguatamakan pengembangan teknologi dan bukan pajak, memperluas pilihan bukan mandat, menurunkan biaya berbagai teknologi baru, menjaga harga energi tetap rendah dengan daya yang terjangkau dan andal serta bertanggung jawab atas kemajuan pengembangan sumber energi. Rencana tersebut berfokus pada menurunkan biaya teknologi dan mempercepat penerapannya dalam skala ekonomi.
Pemerintah Australia akan mengalokasikan investasi senilai A$20 miliar terkait teknologi rendah emisi yang diharapkan akan membuka setidaknya A$80 miliar dari total investasi swasta dan publik termasuk di terkait pengembangan hidrogen, penangkapan dan penyimpanan karbon serta penyimpanan energi.
Rencana tersebut juga mengidentifikasi potensi kemajuan dan terobosan teknologi yang berkelanjutan untuk pengembangan energi surya berbiaya sangat rendah. Pemerintah telah menetapkan target pembangkit listrik tenaga surya sebesar A$15/MWh.
“Australia sekarang memiliki target untuk mencapai net zero emission pada tahun 2050. Kami memiliki rencana yang jelas untuk mencapainya. Rencana tersebut menguraikan tindakan praktis yang bertanggung jawab untuk mencapai nol emisi yang merupakan kepentingan nasional,”tandas Scott.
Ia menegaskan rencananya akan memberikan hasil melalui teknologi bukan pajak. Ini menghormati pilihan orang, dan tidak akan memaksakan mandat tentang apa yang dapat dilakukan atau dibeli orang. Pihaknya juga terus menekan harga energi dan mengamankan daya yang andal. Ini akan memastikan Australia terus melayani pasar tradisional sambil memanfaatkan peluang ekonomi baru.