Beranda Batubara AS Balik ke Batu Bara, Genjot Produksi Pasok Pembangkit Listrik Tenaga Uap

AS Balik ke Batu Bara, Genjot Produksi Pasok Pembangkit Listrik Tenaga Uap

as batu bara
Ilustrasi

Jakarta, TAMBANG – Pemerintah Amerika Serikat (AS) berencana mengaktifkan kembali tambang-tambang batu bara guna memenuhi kebutuhan pasokan untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Kebijakan ini diumumkan setelah Presiden AS, Donald Trump, menandatangani perintah eksekutif pada Selasa, 8 April 2025.

“Hari ini kita mengambil langkah bersejarah untuk membantu para pekerja, penambang, keluarga dan konsumen Amerika,” ungkap Trump dikutip Kamis (10/4).

Langkah Presiden Trump untuk mengembalikan kejayaan tambang batu bara domestik bertentangan dengan kebijakan para presiden AS sebelumnya, seperti Joe Biden dan Barack Obama, yang lebih fokus pada transisi menuju energi bersih dan terbarukan.

“Kami mengakhiri perang Joe Biden terhadap batu bara yang indah dan bersih untuk selamanya. Itu bukan hanya Biden, tetapi Obama dan yang lain, namun kami melakukan sebaliknya,” ucap Trump.

Presiden Trump menjelaskan bahwa tambang-tambang batu bara yang selama ini tidak beroperasi akan diaktifkan kembali guna meningkatkan produksi dalam negeri. Jika tambang-tambang tersebut dinilai sudah tidak layak, pemerintah akan membangun fasilitas baru dari awal.

“Semua pabrik yang telah ditutup akan dibuka kembali jika cukup modern. Atau mereka akan dihancurkan dan yang baru akan dibangun. Kami akan mempekerjakan kembali para penambang,” jelas Trump.

Pakar: Kebijakan Tarif Trump Picu Industri Tambang Lakukan Efisiensi dan Pangkas Produksi

“Saya sudah mengatakan akan melakukan ini dan saya sudah mengatakannya dengan keras dan jelas, sekarang saatnya untuk melakukannya. Kita membutuhkannya. Saya melihat orang-orang di belakang saya, saya tidak ingin bergulat dengan mereka,” ucap dia.

Pembangkit listrik berbahan bakar batu bara kini hanya menghasilkan kurang dari 20% dari total listrik di Amerika Serikat, turun drastis dari 50% pada tahun 2000. Penurunan ini terjadi karena peningkatan produksi gas alam melalui fracking dan teknik pengeboran lainnya, serta pertumbuhan pesat energi surya dan angin yang turut mengurangi ketergantungan pada batu bara.

Menurut laporan The New York Times pada Februari 2025, Amerika Serikat telah menutup sedikitnya 780 unit pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Sebelumnya, AS memang berkomitmen untuk beralih ke energi baru terbarukan yang lebih ramah lingkungan dan meninggalkan penggunaan batu bara.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini