Jakarta – TAMBANG. PT AKR Corporindo, Tbk (AKRA) akan membangun 40 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di semester I/2015 ini. “Kami sudah mendapat lokasinya dan segera selesai pada semester ini,” ujar Suresh Vembu, Direktur AKRA, Senin (9/2).
AKRA menganggarkan US$ 30 juta hingga US$ 35 juta untuk belanja modal tahun ini. Sebesar US$ 20 juta sampai US$ 25 juta khusus untuk pembangunan SPBU baru, sisanya untuk pembangunan terminal dan infrastruktur.
AKR Corporindo bergerak di bidang jasa logistik, rantai pasokan, dan infrastruktur. Perusahaan ini memiliki tangki penyimpanan BBM yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, dan merupakan perusahaan swasta pertama yang dipercaya pemerintah untuk mendistribusikan BBM bersubsidi di Indonesia.
Tahun 2014, AKRA sudah merealisasikan pembangunan 131 unit SPBU. Sehingga, total dengan rencana 40 SPBU nanti AKRA akan memiliki 171 SPBU. “Kami akan mengerjakan secepatnya untuk mendorong pendapatan,” kata Suresh.
AKRA membidik pertumbuhan volume penjualan BBM antara 15%-20% tahun ini. Untuk BBM bersubsidi, AKRA sudah mendapat kuota sebanyak 645.000 kilo liter (KL). Suresh juga optimistis, penjualan BBM non-subsidi juga bisa meningkat. Namun, dia belum bisa membeberkan volume penjualan BBM yang tercapai di tahun 2014. “Laporannya masih diaudit jadi ditunggu saja,” imbuh dia.
AKRA juga masih terus melanjutkan proyek Java Integrated Industrial Port Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur. Tahun ini, AKRA akan mulai menggarap dua proyek pembangkit listrik dengan bahan bakar batubara dan gas. Masing-masing pembangkit berkapasitas 2×300 mega watt (MW). Nilai proyek itu mencapai US$ 1,5 miliar.
Rencananya, AKRA menggandeng partner untuk menggarap proyek tersebut. Hingga kini, AKRA masih bernegosiasi dengan beberapa pihak yang ingin digandeng sebagai partner.
Pembangkit listrik ini dibangun untuk mendukung bisnis kawasan industri JIIPE. Soalnya, lahan industri AKRA cukup besar. Targetnya pada tahap I AKRA sudah bisa menjual 800 hektare lahan.