Jakarta-TAMBANG. PT Adaro Energy Tbk (Adaro) menerima penghargaan “Best Community Programme Award – Bronze” melalui program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (Community Led Total Sanitation – CLTS) pada The 8th Annual Global CSR Summit and Awards 2016 yang berlangsung di Bali, 21-22 April lalu.
Penghargaan yang diberikan kepada Adaro atas komitmen dan kontribusinya dalam memberdayakan masyarakat untuk mendapatkan akses sanitasi yang layak melalui peningkatan kebutuhan sanitasi, peningkatan penyediaan sarana sanitasi dan penciptaan lingkungan yang kondusif di bidang sanitasi ini diterima langsung oleh Okty Damayanti selaku GM CSR PT Adaro Energy Tbk.
Okty Damayanti, GM Corporate Social Responsibility (CSR) PT Adaro Energy Tbk mengatakan bahwa, “Kami meyakini sanitasi merupakan aspek yang sangat penting dalam peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang kami laksanakan ini menempatkan masyarakat sebagai partner strategis dalam gerakan ini dan bukan hanya penerima manfaat saja,” katanya, Rabu (27/4).
Dengan begitu, sambungnya, bisa menggugah kesadaran masyarakat akan efek negatif dari sanitasi yang buruk. Berharap, ke depan bisa merubah perilaku masyarakat untuk merubah perilaku sesuai tuntunan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
The 8th Annual Global CSR Summit merupakan penghargaan bertaraf internasional untuk membangun kesadaran terkait CSR dan memberikan pengakuan serta penghargaan kepada individu maupun perusahaan yang dinilai memberikan komitmen dan kontribusi dalam pelestarian lingkungan, tranformasi masyarakat dan pengentasan kemiskinan, hak-hak dan kesejahteraan perempuan, serta praktek dan inovasi produk di bidang CSR.
Tahun ini, penghargaan tersebut diikuti oleh 200 program dari perusahaan di seluruh dunia dengan Dewan Juri terdiri dari Sreenivas Narayanan (Group MD untuk ASSIST Asia), Geoff Shephard (Operations Director, World Vision Indonesia), Tommy Pacatang (Chief Operating Officer, Habitat for Humanity Indonesia), Dr Geoffrey Williams (Managing Partner, William Consultancy Sdn Bhd) dan Kusuma Adinugroho (World Bank of Timor Leste). Adaro terpilih menjadi salah satu dari 8 perusahaan dengan kapitalisasi pasar lebih dari AS$ 1 Miliar yang menerima penghargaan bergengsi tersebut.
Okty menuturkan, program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat itu telah memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya praktek sanitasi yang sehat dan memfasilitasi masyarakat untuk mendapatkan sanitasi yang layak. Selain itu Adaro melalui Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN) memberdayakan Organisasi Karang Taruna APPSANI (Asosiasi Pengelola dan Pemberdayaan Sanitasi Indonesia) di wilayah Kalimantan Selatan menjadi wirausaha sosial di bidang sanitasi.
Setelah secara konsisten dilaksanakan selama 4 tahun, sebanyak 32 desa di Kabupaten Tabalong dan Balangan Provinsi Kalimantan Selatan serta Kabupaten Barito Timur Provinsi Kalimantan Tengah telah dijangkau dan 21 desa diantaranya berhasil dideklarasikan sebagai desa Open Defecation Free (ODF). Adaro melalui pelatihan kepada sanitarian lokal untuk menjadi fasilitator dalam mensosialisasikan PHBS telah memberikan multiplier effect dengan berhasil membawa 11 desa lainnya untuk dideklarasikan sebagai desa ODF. Selain itu program ini juga memberikan dampak ekonomi bagi APPSANI berupa pendapatan yang mencapai Rp 127 juta per tahun.
Sejalan dengan komitmen Adaro yakni mengobarkan energi untuk membangun bangsa, Adaro terus meningkatkan kontribusinya kepada masyarakat di bidang ekonomi, pendidikan kesehatan, sosial budaya, dan lingkungan. Adaro berharap program ini dapat menginspirasi semua pihak untuk bersama-sama meningkatkan sanitasi di Indonesia demi menciptakan generasi yang sehat di masa mendatang dan mewujudkan Universal Access 2019.