Jakarta, TAMBANG – PT ABB Sakti Industri memasok sekitar 20 persen kebutuhan komponen kelistrikan untuk gardu induk PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Pasokan tersebut berupa Gas Insulated Swicthgear (GIS).
“Mereka bilang sekitar 20 persen dapat market dalam negeri dan itu sudah cukup baik,” kata Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian, Harjanto saat ditemui seusai peresmian pabrik GIS milik ABB di kawasan industri Jatake, Kota Tangerang, Banten, Selasa (9/10).
Menurutnya, kebutuhan PLN secara keseluruhan terhadap GIS mencapai USD250 juta. Dalam porsi tersebut, ABB telah meneken kontrak sekitar USD27 juta untuk kuartal pertama tahun ini.
“Kebutuhan (PLN) 250 juta dolar,” beber Harjanto.
Terkait Tingkat Komponen Dasar Dalam Negeri (TKDN), produk swicthgear bertegangan tinggi besutan ABB ini berada pada kisaran 25-30 persen. Pemerintah mendorong agar nilai tersebut terus bertambah hingga 100 persen.
“Iya kan kalau market size nambah tentunya TKDN akan ditingkatkan, apalagi ditengah menguatnya dolar atau melemahnya rupiah, mereka lebih condong untuk membangun TKDN dalam negeri,” ucap Harjanto.
Terkait jumlah serapan tenaga kerja, sambung Harjanto, ABB menampung hingga 1.000 orang. Porsi tenaga kerja lokal mencapai 80 persen.
“Sebagian besar tenaga kerja lokal karena di sini kan banyak menggunakan tenaga kerja lebih dari 80 persen,” tutup Harjanto.