Jakarta – TAMBANG. Investasi di sektor listrik selama triwulan pertama menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Untuk periode selanjutnya, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) optimis realisasi investasi di sektor ini akan semakin tinggi.
“Untuk listrik memperlihatkan tanda positif, semakin banyak investasi swasta yang masuk, sehingga kita akan bidik percepatan investasi sektor listrik,” ungkap Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM, Azhar Lubis, di Jakarta, Selasa (27/4).
Realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) sektor listrik menempati urutan tiga besar selama Januari – Maret 2015. Jumlahnya mencapai Rp 11,7 triliun, atau 9,4% dari total realisasi investasi di periode tersebut. Sementara dua urutan teratas ditempati sektor pertambangan dan industri makanan, yang masing-masing tercatat sebesar Rp 15 triliun dan Rp 12,8 triliun.
Azhar menambahkan, komitmen investasi di bidang ketenagalistrikan yang sudah terealisasi antara lain pembangunan sejumlah pembangkit listrik di Jawa Tengah, Kalimantan, dan Sulawesi.
“Kami cukup senang dengan adanya fakta ini. Bahkan, data kami menunjukkan bahwa sebagian besar penanaman modal dalam negeri di kuartal pertama tahun ini berada pada sektor tersier, termasuk listrik,” ujarnya.
Menurut Azhar, hal ini didorong oleh adanya Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 1 Tahun 2015 tentang Kerjasama Penyediaan Tenaga Listrik dan Pemanfaatan Bersama Jaringan Tenaga Listrik. Regulasi tersebut mempermudah proses jual-beli listrik, sehingga bisnis kelistrikan semakin menarik bagi pihak swasta.
“Kami harap kedepannya investasi di sektor ini akan bertambah. Kami yakin peraturan Menteri ESDM tentang listrik dapat mendorong swasta masuk ke sektor ketenagalistrikan ini,” tegasnya.