Hanoi, Vietnam – TAMBANG. Vietnam National Coal and Mineral Industries Group (Vinacomin) telah menandatangani nota kesepahaman untuk mendatangkan pasokan batu bara dari Indonesia. BUMN Vietnam tersebut memang berencana mengimpor total 20 juta ton batu bara per tahun.
Untuk jumlah keseluruhan 20 juta ton tersebut, Vinacomin meneken 10 nota kesepahaman. Selain dengan Indonesia, pihak asing lain yang diajak bekerjasama adalah Australia dan Jepang. Meski demikian, keterangan dari Kementerian Industri dan Perdagangan Vietnam tak merinci berapa jumlah batu bara yang akan dibeli dari masing-masing negara sahabat.
Di samping itu, Vietnam Oil and Gas Group juga baru saja menandatangani kontrak dengan perusahaan Indonesia bernama Tuah Turangga Agung. Perusahaan plat merah Vietnam itu pun memiliki nota kesepahaman dengan Noble Group, untuk memasok 10 juta ton batu bara per tahun guna menghidupi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di negeri Paman Ho itu.
Vietnam memiliki landasan Garis Besar Kelistrikan Nasional VII untuk periode 2011-2020, untuk acuan pemenuhan kebutuhan listrik yang pembangkitannya didominasi oleh tenaga batu bara. Bahkan setidaknya hingga 2030 pun batu bara masih akan menjadi tumpuan. Sayangnya, produksi batu bara nasional tak bisa mencukupi kebutuhan tersebut, sehingga impor menjadi jalan keluar.
Menurut berita yang dilansir Vietnamnet, Rabu (3/12), pemerintah Vietnam memperkirakan bahwa impor batu bara akan berada di angka 3 – 4 juta ton pada tahun 2016. Namun jumlah itu akan meningkat drastis hingga mencapai 35 juta ton di tahun 2020, lalu naik lagi ke kisaran 80 juta ton di tahun 2025. Bahkan di tahun 2030, kebutuhan listrik Vietnam akan mengharuskan impor 135 juta ton batu bara.
Satu hal yang menjadi perhatian pemerintah Vietnam adalah stabilitas pasokan batu bara untuk jumlah yang demikian besar. Vietnam memiliki beberapa pilihan pemasok batu bara, yaitu Indonesia, Australia, Rusia, bahkan juga Afrika Selatan.
Bulan Agustus lalu, kapal pengangkut batu bara dari Rusia sudah tiba di pelabuhan Hon Net, di Provinsi Quang Ninh yang menjadi markas Vinacomin. Kapal itu disebutkan memuat 41.500 ton emas hitam produksi Negeri Beruang Merah.