Beranda Mineral Vale Keluarkan US$ 873 Ribu Untuk Eksplorasi Soroako dan Pomalaa

Vale Keluarkan US$ 873 Ribu Untuk Eksplorasi Soroako dan Pomalaa

Jakarta – TAMBANG. Biaya eksplorasi PT Vale Indonesia Tbk (IDX: INCO) pada bulan Juli 2015 tercatat sebesar US$ 873 ribu. Kegiatan eksplorasi yang masih berlanjut difokuskan pada daerah-daerah di dalam Kontrak Karya, khususnya di Blok Sorowako serta Blok Pomalaa.

 

Area eksplorasi Blok Sorowako mencakup Bukit Nikel dan Bukit Pinang di Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan. Sementara area eksplorasi Blok Pomalaa terletak di Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara, serta Blok Bahodopi di Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah.

 

“Eksplorasi dilakukan oleh PT Vale Indonesia, bersama dengan pihak ketiga yang melibatkan 3 kontraktor, ungkap Ratih Amri, Sekretaris Perusahaan Vale Indonesia, dalam laporan yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia, Rabu (12/8).

 

Metode yang digunakan adalah pengeboran core drilling HQ-3 untuk program spasi 25m dan 50m di Bukit Nikel. Untuk Bukit Pinang Blok Sorowako dan di Blok Pomalaa digunakan spasi 50m. Sementara untuk di Blok Bahodopi digunakan spasi 100m dan 200m. Selain itu, dilakukan pengukuran geofisika di Bukit Petea Tanamerah dengan panjang bentangan 1,2km.

 

“Hasil pengujian sedang dalam proses penghitungan cadangan dengan metoda block modelling di Soroako,” Ratih menambahkan.

 

Di bulan Agustus ini, rencananya di Blok Pomalaa akan diadakan pemetaan dan pemasangan titik bor area untuk Blok 1 dan 4 dengan spasi 400m, karena pengeboran spasi 50m sudah selesai. Untuk Blok Soroako masih akan melanjutkan pengeboran spasi 25m dan 50m, serta persiapan mobilisasi tambahan 4 unit rig ke area Area Petea untuk pengeboran spasi 25m. Sementara di Blok Bahodopi akan dilanjutkan pengeboran spasi 100m.

 

Rencana lain adalah melanjutkan pengukuran geofisika di area Bukit Tanamerah, dengan perencanaan panjang bentangan sekitar 1,2km. Kemudian pengukuran geofisika juga dilakukan di Bukit Nikel dengan panjang bentangan 420m. Seluruh aktivitas pemboran dan pengambilan data geofisika tersebut direncanakan untuk mendapat profil laterit yang lengkap.