Jakarta,TAMBANG, Sebuah perusahaan multinasional pengembang Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), UPC Renewables akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Langkah ini diyakini dapat membantu pemerintah Indonesia merealisasikan target net zero emission.
PLTB Sukabumi akan dibangun di Ciletuh Palabuhan Ratu National Geopark (GNCP). Dataran tinggi Ciletuh dipilih karena sudah terbukti memiliki potensi angin yang sangat bagus. Ini diketahui setelah dilakukan pengukuran data angin selama 6 tahun dari beberapa tiang terpasang setinggi 100 meter dengan akumulasi data selama 23 tahun.
Untuk mendukung rencana tersebut, UPC Renewables juga ingin mendongkrak potensi ekonomi lokal dengan mengembangkan pariwisata petualangan yang ramah lingkungan melalui kerjasama dengan salah satu perusahaan pariwisata kelas dunia dari Timur Tengah. Nantinya kerjasama ini bakal menjadi kombinasi lengkap bagi pemanfaatan energi bersih ramah lingkungan dan sekaligus menjadi pariwisata petualangan kelas dunia di kawasan geopark global yang dinobatkan oleh UNESCO.
Nilai investasi 50 Turbin Angin mencapai Rp 3,3 Triliun sehingga menjadikan proyek ini sebagai proyek prioritas UPC Renewables. Senior Project Developer UPC Renewables Kalla Primista mengatakan kalau proyek ini sangat pas dengan upaya pemerintah dalam mendorong energi ramah lingkungan dan berkelanjutan.
“Kami juga berterima kasih kepada Presiden Jokowi yang sudah menyampaikan amanatnya sejak 2015, sehingga UPC siap untuk mewujudkan dan menyelesaikan proyek yang telah mulai dikembangkan sejak 2014 ini. Kami siap untuk mengimplementasikan dan memfasilitasi proyek energi terbarukan dan mendorong ikon pariwisata kelas dunia di Indonesia meski belum memikirkan aspek benefitnya. Harapan kami PLTB Sukabumi masuk kedalam RUPTL 2021 agar segera dibangun,” terang Kalla.
Proyek ini juga sudah ditetapkan sebagai proyek prioritas Provinsi Jawa Barat oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP). Juga telah mendapatkan Rekomendasi Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
“Saya sebagai Kepala Daerah merayu investor itu sudah, tapi investor balik lagi ke saya mentoknya di PLN karena dengan alasan surplus listrik, EBT (energi baru terbarukan) dianggap lebih mahal karena pakai logika jangka pendek, di apple-to-apple dengan sumber fossil fuel,” ujar Ridwan Kamil dalam rapat dengar pendapat umum dengan Komisi VII DPR RI terkait RUU EBT, Senin (5/4/2021) lalu.
UPC terus berupaya untuk menjalin hubungan yang baik dengan seluruh pemangku kepentingan terkait, demi terwujudnya proyek energi bersih hijau dan akan memberikan penghematan besar ini.
Sebagaimana diketahui Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perubahan Iklim atau Leaders’ Summit on Climate pada 22-23 April 2021 kembali menegaskan komitmen dalam mendorong pemanfaatan energi bersih.