Jakarta, TAMBANG – Harga Batubara Acuan (HBA) bulan November 2018 sebesar USD97,90, turun 2,97 persen dari Oktober sebesar USD100,89. Dan turun lebih tajam dari September yang dibanderol seharga USD104,81.
Penurunan ini dinilai karena berbagai faktor. Hal yang memberikan dampak besar dikatakan Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi, disebabkan kebijakan pembatasan impor China. Sehingga hal tersebut membuat permintaan melemah
“Karena lesunya permintaan batu bara dari pasar China dan India,” kata Agung di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (5/11).
Selain itu, dipengaruhi oleh turunnya rata-rata indeks bulanan untuk ICI turun 0,42 persen, NEX turun 5,14 persen, GNCG turun sebesar 4,10 persen dan index Platt’s turun 1,25 persen.
Begitu juga dengan adanya penundaan pengiriman batu bara dari Australia (Khususnya untuk pengaruh harga pada index Newcastle) terkendala karena masalah pendistribusian batu bara menggunakan kereta api. Hingga akhirnya kelebihan pasokan batu bara dalam negeri, karena lesunya permintaan batu bara dari pasar China dan India.
