Jakarta, TAMBANG – PT Hyundai Construction Equipment Asia, perusahaan alat berat asal Korea Selatan, meresmikan Hyundai Part Distributor Center (PDC) di kawasan Marunda International Warehouse & Industrial Estate, Bekasi. Langkah tersebut dilakukan sebagai bentuk komitmen meningkatkan layanan purna jual produk alat berat di Indonesia.
Dalam peresmian tersebut, sejumlah mitra bisnis Hyundai hadir, mulai dari dealer yaitu Satrindo Mitra Utama dan United Equipment Indonesia, lembaga pembiayaan yaitu Sunindo Kookmim Best Finance atau KB Group, hingga konsumen serta perwakilan dari principle Hyundai.
General Manager Hyundai Construction Equipment Asia, Intianto Dwi Soekaimi menjelaskan, peresmian Hyundai PDC itu akan membantu perusahaan dalam mempermudah dealer sekaligus memperlancar rantai pasok suku cadang.
“Sebelumnya, dealer untuk mendapatkan spare parts Hyundai harus impor sendiri dari Korea Selatan, tetapi dengan adanya PDC mereka cukup membeli dari kami dan dijual langsung ke konsumen. Jadi, mempendek supply chain. Ini bagian dari komitmen kami, harus melengkapi spare parts yang menjadi kebutuhan konsumen,” ujarnya saat dijumpai di kawasan Marunda International Warehouse & Industrial Estate, Senin (30/1).
Selain menyediakan spare parts, Hyundai Construction Equipment Asia juga membangun sistem monitor di kawasan PDC tersebut. Tujuannya untuk memantau ketersediaan sekaligus distribusi spare parts. Mulai dari slow moving items, medium moving items, dan fast moving items.
Namun demikian, kata Intianto, jenis stok suku cadang yang paling banyak ialah fast moving items. Misalnya filter, van belt, dan sebagainya.
Lebih lanjut Intianto menerangkan, pusat suku cadang memiliki peran yang penting dalam bisnis alat berat. Terutama untuk mendukung layanan purna jual. PDC akan menjadi bagian sentral dalam ekosistem bisnis alat berat Hyundai.
“Kalau konsumen beli alat kita, pertanyaan dari konsumen adalah bagaimana dukungannya. PDC adalah salah satu support yang menjadi pertimbangan konsumen beli alat kita,” terang Intianto.
“Target kami, di tahun pertama spare parts yang tersedia di Hyundai PHC di angka 90%, dan akan terus ditingkatkan jumlahnya. Kami akan pelajari permintaan dari konsumen, setiap ada enquiry ada list. Enquiry bisa datang dari dealer maupun dari customer. Tetapi sementara, kami tidak jual langsung ke customer, melainkan masih melalui dealer,” imbuh Inti.
Untuk diketahui, saat ini PT Hyundai Construction Equipment memiliki 2 dealer dalam menjajakan alat berat di Indonesia, yaitu PT Satrindo Mitra Utama dan PT United Equipment Indonesia. Keduanya memiliki segmen yang berbeda.
Adapun Satrindo disasarkan untuk segmen perkebunan. Sementara, United Equipment disasarkan untuk segmen konstruksi dan pertambangan.
“Kalau melihat pasar yang begitu luas, ada wacana untuk menambah atau bermitra dengan dealer lain,” ungkap Intianto.
Pada kesempatan yang sama, perwakilan dari PT Satrindo Mitra Utama, Nono Sugiantono mengatakan, bisnis alat berat semakin ketat saat ini. Sehingga principle perlu memberikan layanan yang lebih agar konsumen tetap loyal. Sebagian besar principle alat berat yang ada di Indonesia sudah memiliki part center.
“Jadi, apa yang dilakukan Hyundai adalah salah satu cara untuk meningkatkan layanan purna jual lebih baik. Delay time jauh lebih bagus karena waktunya bisa terpotong dan semakin berkurang dengan adanya parts center karena parts sudah tersedia,” tegas Nono.
“Sebelumnya, kami harus order sendiri dan inventory harus dipegang sendiri. Tapi dengan adanya part center, meringankan beban dealer karena tidak order part sendiri,” beber Nono.
“Sekarang persaingan di bisnis alat berat tidak hanya pricing dan quality tetapi juga ketersediaan spare parts tak kalah penting. Sebagus apapun mereknya kalau suku cadangnya tidak ready bisa ditinggal konsumen,” sambungnya.