Jakarta, TAMBANG – PT Pamapersada Nusantara (PAMA) menggelar studi banding pos pelayanan terpadu (posyandu) binaan ke Posyandu Beo. Posyandu Beo merupakan posyandu binaan terbaik PT Astra Komponen Indonesia (ASKI) yang terletak di Kampung Pasir Ipis, Citeureup, Kabupaten Bogor.
Corporate Social Responsibility (CSR) Section Head PAMA, Suryadi menyampaikan studi banding posyandu binaan merupakan upaya berkelanjutan perusahaan dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Kata dia, posyandu merupakan garda terdepan dalam memberikan layanan kesehatan dasar kepada ibu hamil, bayi, dan anak-anak balita.
“Posyandu merupakan garda kesehatan pertama yang sangat penting. Di posyandu itu juga kan melayani wanita usia subur, ibu menyuysui, ibu hamil,” ujar Suryadi dalam sambutannya, Rabu (7/2).
Menurut Suryadi, program posyandu binaan masuk ke dalam 5 program prioritas CSR PT Pamapersada Nusantara yaitu pilar kesehatan. Di dalam program tersebut, pihaknya juga fokus menanggulangi angka stunting anak yang pada tahun ini target nasionalnya mencapai 14 persen.
“Kita menjalankan lima pilar program, ada program pengembangan UMKM, kesehatan, lingkungan, pendidikan dan sosial. Pembinaan posyandu itu ada di pilar kesehatan,” ucap dia.
“Selain posyandu, kita juga fokus pada pengentasan stunting. Stunting itu menjadi isu yang hot dan seksi di Indonesia saat ini. Target nasional pengentasan angka stunting sebesar 14 persen,” imbuhnya.
Suryadi berharap, kegiatan studi banding meningkatkan pemahaman kader-kader posyandu binaan PAMA terutama dapat mengimplementasikan inovasi yang sudah terbangun di Posyandu Beo.
“Harapannya setelah pulang dari sini, gelas itu akan terisi secara penuh oleh ilmu-ilmu yang kita dapatkan dari Posyandu BEO. Inovasi dari PT ASKI tadi bagus,” tutur Suryadi.
Studi banding diikuti 55 peserta. Mereka berasal dari PKK kelurahan Jatinegara, PKK Desa Dayeuh, Cileungsi, Posyandu Perintis Harapan, Posyandu Permata Ibu, Posyandu Kasih Ibu, Posyandu Tulip 5 Cileungsi dan Posyandu Tulip 6 Cileungsi.
PAMA sendiri saat ini memiliki 127 Posyandu binaan yang tersebar di area-area sekitar job site PAMA. Total kader dari seluruh posyandu binaan ini mencapai 828 orang dan telah membantu 8.648 balita.
Meneladani Posyandu Beo
Pembina Posyandu Binaan PT ASKI, Hery Nur menyampaikan betapa pentingnya peran local champion sebagai percontohan bagi posyandu-posyandu binaan antar perusahaan di bawah Astra. Bahkan, pihaknya sedang memetakan dan mendata pionir lokal itu untuk menjadi agen perubahan dalam hal pelayanan kesehatan masyarakat terutama di Jawa Barat.
“Sekarang di Jawa Barat sedang memetakan lokal champion-champion yang dimiliki perusahaan. Jadi nantinya mereka akan didata dan dikelola oleh provinsi dan akan jadi agen perubahan di Jawa Barat,” ucap dia.
Posyandu Beo merupakan posyandu terbaik dan sering mendapatkan berbagai penghargaan. Pada kompetisi di Bali tahun lalu mendapat juara 3 dan di Lombok juara 1.
Pembinaan posyandu yang dilakukan ASKI turut disertai dengan peningkatan mutu dan teknologi terkini dengan menerapkan sistem e-posyandu di seluruh posyandu binaan Astra Group. Pengaplikasian sistem digitalisasi ini bekerja sama dengan Universitas Padjajaran (Unpad).
“Di Astra saat ini sudah dikembangkan e-posyandu. Sudah dikembangkan semuanya. Kebetulan bekerja sama dengan Unpad sebagai pelopornya. Harapannya bisa digunakan ibu-ibu semua, sehinga laporannya sudah online,” ucapnya.
Kader Edu Asesor Posyandu Beo, Yuni Irawati mengatakan selain menyelenggarakan program wajib, pihaknya juga melaksanakan kegiatan tambahan seperti pelayanan bumi bersih, bina keluarga balita, pemanfaatan pekarangan, ekonomi kreatif, penyuluhan dan pengendalian penyakit menular bersumber lingkungan serta upaya-upaya penyehatan lingkungan.
“Di luar program wajib, Posyandu Beo melakukan kegiatan tambahan yaitu pelayanan bumi bersih, BKP, pemanfaatan pekarangan, kegiatan ekonomi kreatif, penyuluhan dan pengendalian penyakit menular bersumber lingkungan serta upaya-upaya penyehatan kesehatan lingkungan,” beber Yuni.
Kegiatan pokok Posyandu Beo sesuai dengan program pemerintah yaitu program KB, Kesehatan ibu dan anak, imuniasasi, gizi dan penanggulangan diare. Yuni lalu memaparkan bahwa kunci kesuksesan posyandu salah satunya terletak pada kemampuan kader dalam mencari akar masalah dari permasalahan gizi balita.
“Mengetahui akar masalah sebenarnya akan membantu program yang efektif bagi balita, karena setiap anak memiliki keadaan yang berbeda,” ucapnya.
Sebagai informasi, Posyandu Beo juga menjuarai lomba posyandu tingkat Astra. Salah satu keunggulan Posyandu Beo adalah seluruh dana kegiatan berasal dari donasi warga dan dimanfaatkan untuk operasional posyandu sampai kelengkapan area bermain anak.