Yogyakarta, TAMBANG – Olympiade Agincourt Resources (OlympiAR) yang diselenggarakan oleh PT Agincourt Resources (PTAR) bersama Masyarakat Geologi Ekonomi Indonesia (MGEI), menutup rangkaian acara dengan pengumuman Juara, di Wisma Kagama, Universitas Gadjah Mada (UGM), Sabtu (4/5).
Sebanyak lima peserta yang berhasil menjadi finalis mengadu gagasan mereka tentang pertambangan berkelanjutan berdasarkan data yang disediakan oleh perusahaan pengelola tambang emas martabe, PTAR.
Adapun tim yang berhasil memukau dewan juri dan keluar sebagai pemenang yaitu tim asal Institut Teknologi Bandung (ITB), Hornblende. Atas prestasinya itu, wARior (sebutan untuk peserta OlympiAR) Hornblende yang terdiri dari Affan Aji Wiwatama, Rismawan Nurhuda, dan Khaerul Muhammad Abdillah, berhak memboyong uang tunai sebesar Rp50 juta dan berkesempatan magang di tambang emas martabe yang difasilitasi penuh oleh PTAR.
Wakil Presiden Direktur PTAR, Ruli Tanio, mengatakan bahwa dirinya sangat terkesan mendengar presentasi dari kelima finalis.
“Sangat terkesan. Tim Hornblende menunjukkan pemahaman luar biasa dan pendekatan yang matang dalam merespon tantangan yang kami berikan,” ujarnya.
Finalis lain yang berada di urutan juara berikutnya yaitu tim Magnesite dari Universitas Jenderal Soedirman, berhak menerima uang tunai Rp30 juta untuk posisi kedua. Kemudian tim Petalite dari ITB sebagai juara ketiga, berhak menerima uang tunai Rp20 juta. Urutan berikutnya, tim Pyrite dari UPN Veteran Yogyakarta sebagai juara keempat dan tim Ulexite dari Institut Teknologi Negeri Yogyakarta (ITNY) sebagai juara kelima, masing-masing menerima uang tunai Rp7,5 juta.
“OlympiAR bukan hanya tentang memenangkan pertandingan, tetapi tentang pembelajaran, pertumbuhan, dan persiapan para pemimpin masa depan dalam industri pertambangan berkelanjutan,” ungkap Ruli.
OlympiAR merupakan bagian dari E-Coaching Jam (ECJ) Agincourt Resources yang sudah berjalan selama satu dekade. Sebanyak 5.000 mahasiswa dari seluruh Indonesia telah bertemu dengan puluhan pakar di berbagai bidang, seperti pertambangan, geologi, lingkungan hidup, komunikasi, bisnis, hingga ketenagakerjaan dan keberagaman gender.
Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral, Ditjen Minerba Kementerian ESDM, Dr. Ing. Tri Winarno, S.T., M.T., yang hadir memberikan sambutan dalam acara ECJ, mengapresiasi upaya PTAR dalam menyiapkan generasi unggul di bidang pertambangan.
“Ada beberapa komoditas di Indonesia yang diprediksi akan habis pada tahun 2045. Kita harus siap menghadapi tantangan itu, salah satunya dengan terus melakukan inovasi dalam praktik pertambangan yang berkelanjutan. OlympiAR bisa menjadi salah satu wadah untuk menjawab tantangan tersebut,” jelasnya.
Untuk diketahui, tambang emas martabe memiliki basis sumber daya 6,2 juta ounce emas dan 59 juta ounce perak berdasarkan data penghitungan Juni 2023. Operasi pertambangan PTAR menghasilkan 7 juta ton bijih pertahun dan berhasil memproduksi lebih dari 200.000-ounce emas dan 1-2 juta ounce perak per tahun.