Jakarta,TAMBANG, Perusahaan kontraktor tambang Thiess mulai merambah ke pertambangan nikel. Dalam keterangan yang diterima www.tambang.co.id, perusahaan ini telah mengantongi kontrak pengangkutan bijih selama empat tahun dengan Weda Bay Nickel. Weda Bay Nickel sendiri merupakan pemain nikel terbesar di Pulau Halmahera, Maluku Utara, Indonesia.
Dijelaskan lagi bahwa kontrak yang ditandatangani ini senilai sekitar Rp1,3 triliun (A$125 juta) akan dimulai pada Mei 2023 dan berlangsung selama 48 bulan. Lingkup pekerjaan Thiess meliputi pemuatan dan pengangkutan bijih, serta pemeliharaan
stockpile.
Executive Chair & CEO Thiess Michael Wright mengatakan pihaknya sangat bersemangat untuk memulai kemitraan baru dengan Weda Bay Nickel dan untuk berkontribusi pada pertumbuhan industri nikel yang tengah berkembang pesat di Indonesia. Nikel telah menjadi logam penting untuk mewujudkan transisi energi global.
Disampaikan pula bahwa keberlanjutan adalah prioritas utama Thiess, dan pihaknya berkomitmen untuk membuat perbedaan nyata bagi keberlanjutan operasi.
“Ini adalah operasi nikel pertama kami di Indonesia, dan menunjukkan kemampuan kami untuk mengeksekusi strategi diversifikasi kami. Kami berharap dapat bekerja sama dengan Weda Bay Nickel untuk menciptakan operasi yang bermanfaat dan berkelanjutan.”ungkap Michael.
Sementara Thiess Group Executive – Asia Cluny Randell mengaku sangat senang memiliki kesempatan untuk bergabung dengan industri nikel di Indonesia dan bermitra dengan Weda Bay Nickel.
“Kami berdedikasi untuk membangun hubungan yang kuat dengan masyarakat lokal di Halmahera dan bekerja sama untuk menciptakan dampak positif. Kami melihat kemitraan dengan Weda Bay Nickel ini sebagai awal dari perjalanan panjang dan sukses di kawasan ini.”ujar Cluny.
Sebagai bagian dari komitmen Thiess terhadap pertambangan berkelanjutan, perusahaan akan mengerahkan truk Standar Emisi Euro 5 baru untuk mengurangi emisi dari operasi pertambangan.
Thiess juga akan menciptakan tempat kerja yang aman, beragam, dan inklusif melalui inisiatif seperti teknologi pemantauan kelelahan pada semua truk pengangkut bijih, dan memperluas program pelatihan operator wanita bagi wanita lokal yang tertarik untuk bergabung dengan industri pertambangan.