Jakarta, TAMBANG – Prospek investasi minyak dan gas bumi (migas) tahun 2019 diproyeksikan bakal makin bergairah. Indikasinya mulai terlihat dari animo para investor migas dalam mengakses dokumen penawaran lima Wilayah Kerja (WK) Migas Konvensional yang Tahap I Tahun 2019 yang dilelang bulan lalu.
“Kelima blok yang bulan lalu dilelang, Alhamdulillah semua ada yang ambil. Ini jadi indikasi awal investasi migas di tahun 2019 bergairah. Jumlahnya berapa atau siapa saja kontraktornya, akan diumumkan nanti setelah periode lelang berakhir pada April. Yang jelas dengan lima blok ada yang mengakses, ini dapat dikatakan indikasi awal yang baik,” kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi, dalam keterangan resminya, Jumat (8/3).
Adapun lima WK yang dilelang secara regular tersebut mengunakan sistem fiksal baru, yaitu Gross Split yaitu WK Selat Panjang, West Kampar, Anambas, West Ganal, dan West Kaimana.
Penawaran lelang WK Migas sendiri, tambah Agung, sudah bisa diakses dokumen penawarannya sejak tanggal 25 Februari hingga 24 April 2019. Sementara, pemasukan dokumen partisipasi paling lambat pada tanggal 25 April 2019.
Untuk akses bid document itu sendiri para kontraktor dikenai biaya USD5.000 sebagai bentuk keseriusan perusahaan.
Sebagaimana diketahui dalam dua tahun terakhir sejak diterapkannya kontrak migas skema gross split (tahun 2017-2018), sudah ada 14 blok yang laku saat dibuka penawaran lelang. Padahal dua tahun sebelumnya lagi yaitu tahun 2015 dan 2016 tak satupun blok migas laku dilekang dengan skema cost recovery.
“Selain itu, gairah juga terlihat dimana investasi migas mencapai sekitar USD13 miliar di tahun 2018 atau meningkat dibanding tahun 2017 yang sebesar USD11 miliar,” tambah Agung.