Beranda Korporasi Tekan Emisi GRK, ANTAM Maksimalkan Pemanfaatan EBT

Tekan Emisi GRK, ANTAM Maksimalkan Pemanfaatan EBT

Jakarta, TAMBANG – PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) menegaskan bahwa perusahaan senantiasa berkomitmen untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sejalan dengan komitmen Pemerintah dalam mencapai Net Zero Emission pada 2060.

Berbagai upaya dilakukan ANTAM untuk memenuhi target pengurangan emisi karbon tersebut, salah satunya melalui pemaksimalan energi baru terbarukan di wilayah operasi Perusahaan.

“Guna mendukung pengurangan emisi GRK, ANTAM telah melakukan inisiatif dan inovasi salah satunya melalui instalasi sistem pengendalian emisi di Pabrik Feronikel Pomalaa,” kata Direktur Operasi dan Produksi ANTAM, Dewa Wirantaya dalam keterangannya, dilansir Selasa (14/6).

Menurut Dewa, ANTAM juga tengah menyusun roadmap dekarbonisasi bersama MIND ID dan mulai menerapkan berbagai upaya dekarbonisasi di masing-masing unit bisnis.

“Baru-baru ini, Kami pun melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan PT PLN (Persero) untuk suplai listrik di Pabrik Feronikel ANTAM di Pomalaa, Sulawesi Tenggara yang menggunakan pembangkit listrik berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT). Melalui pemanfaataan EBT ini diharapkan kedepannya akan meningkatkan pengurangan emisi GRK yang dihasilkan Perusahaan,” jelasnya.

Penandatanganan MoU Suplai Listrik di Pabrik Feronikel Sulawesi Tenggara dilakukan ANTAM dan PLN pada Jumat, 3 Juni 2022. Dalam penandatangan tersebut, kedua perusahaan bersepakat untuk melakukan pengadaan suplai listrik sebesar 150 MVA.

“Dengan adanya suplai listrik ke tiga line Pabrik Feronikel dari grid PLN ini diharapkan akan mampu mengurangi emisi gas karbon hingga lebih dari 50%,” paparnya.

Upaya lain yang dilakukan ANTAM guna menurunkan emisi GRK di antaranya melalui pemakaian bahan bakar B30 untuk kendaraan operasional tambang, penggunaan panel surya untuk penerangan jalan tambang di beberapa unit bisnis.

ANTAM juga sedang melakukan upaya penggantian bahan bakar dalam kegiatan pengolahan bijih nikel dari Marine Fuel Oil menjadi Dual Fuel yang akan mampu mengurangi emisi GRK pada proses produksi feronikel.

Perusahaan juga, lanjut Dewa, berupaya menerapkan teknologi yang tepat guna dan ramah lingkungan untuk menurunkan konsumsi energi. Di sisi lain, perusahaan tengah menerapkan sistem pemantauan dan evaluasi secara berkala yang dilakukan oleh manager energy dan auditor energy yang tersertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi untuk membantu proses efisiensi energi dan pemantauan.

“Melalui pemanfaatan energi hijau dan upaya-upaya penurunan emisi GRK yang dilakukan, diharapkan akan mampu membantu ANTAM dalam upaya pengelolaan lingkungan yang lebih baik demi keberlanjutan Perusahaan,” tandasnya.