Beranda Batubara Target Produksi Batu Bara 2018, 477 Juta Ton

Target Produksi Batu Bara 2018, 477 Juta Ton

Dirjen Minerba Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono, di Kementerian ESDM, Rabu (27/12).

Jakarta, TAMBANG – Pemerintah menargetkan target produksi batu bara tahun 2018 melebihi target tahun 2017 sebesar 477 juta ton batu bara.

 

“476 juta ton itu mungkin paling rendah, bisa jadi lebih dari 477 juta ton tahun depan,” kata Direktur Jenderal (Dirjen) Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian ESDM, Bambang Gatot Ariyono, kepada wartawan di Kementerian ESDM.

 

Bambang menambahkan, sudah mengirimkan surat ke Bappenas terkait target produksi batu bara. “Jawaban Bappenas  tarhadap surat kementerian ESDM seyogyanya tidak dibebankan. Kita masih pertimbangkan apakah kita akan berkurang sedikit atau masih sama dengan sekarang,” tukasnya.

 

Target yang tercapai di tahun 2017 dan ditargetkan tahun 2018, ternyata melebihi dari rencana yang disiapkan ESDM dalam RPJMN. Tercatat, produksi batu bara terus turun dari 2015 hingga 2019. Pada 2015 produksi ditetapkan sebesar 425 juta ton. Di 2016 ditetapkan produksi 419 juta ton. Kemudian di 2017 produksi batu bara sebesar 413 juta ton. Pada 2018 produksi sebesar 406 juta ton dan di 2019 mencapai 400 juta ton.

 

Bambang menerangkan overproduksi dari RPJMN itu disebabkan oleh sejumlah faktor. Dia menyebut ada sekitar 2.000 pemegang izin usaha pertambangan (IUP) yang tersebar di daerah sudah memasuki masa studi kelayakan dan konstruksi. Setelah tahap itu selesai maka perusahaan tambang tersebut memasuki masa produksi.

 

Juga dikatakan Bambang, tingkat produksi dan membaiknya harga batu bara membuat penerimaan negara bukan pajak (RPJMN) melebihi target yang ditetapkan sebesar Rp 32,7 triliun. Saat ini realisasi PNBP sekitar Rp 39 triliun.

 

“Ada 2 hal yang jadi beban kita. Pertama, target PNBP kita harus sampai. Itu di Banggar kita selalu ditargetkan sekian, sekian. Selain harga batu bara, jumlah produksi harus kita tingkatkan juga,” pungkas Bambang Gatot.