Jakarta, TAMBANG – Tanggul pengaman antara sungai dan tambang di area milik PT Rantaupanjang Utama Bhakti jebol. Akibatnya, tambang batu bara yang digarap oleh kontraktor PT Putra Perkasa Abadi itu mengalami banjir besar.
Luapan air mengalir deras masuk ke dalam pit tambang. Berdasarkan laporan Kepala Teknik Tambang Rantaupanjang Utama, Jimmy Mart Lester, air Sungai Kelay yang terletak di Berau, Kalimantan Timur tersebut debitnya meningkat karena hujan di daerah hulu.
“Air Sungai Kelay ini memang sudah kami pantau karena terlihat visual sudah mulai meningkat debit air, beberapa hal (penanganan) sudah kami lakukan,” ujarnya melalui keterangan yang diterima tambang.co.id, Selasa (18/5).
Sebelumnya, upaya pencegahan yang dilakukan meliputi penebalan tanggul, memasang penerangan, penjagaan di area jalan kampung dan tanggul area konsesi, menempatkan personil di beberapa titik yang rawan, mensosialisasikan ke karyawan agar dapat mengantisipasi, dan memposisikan alat di tempat yang aman.
“Kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar besarnya melaporkan kejadian ini, dan sampai saat ini air yang masuk ke tambang tetap kami pantau,” ungkap Jimmy.
Menurutnya, kejadian tanggul jebol yang menyebabkan banjir besar itu terjadi pada Minggu, (16/5).
Saat ini, sambung Jimmy, pihaknya melakukan tindakan dengan mengamankan area berbahaya agar tidak diakses karyawan dan masyarakat, memastikan semua karyawan dan alat berar berada di posisi aman, dan memblokade area masuk.
Selain itu, pihaknya juga tengah memetakan strategi selanjutnya untuk pemulihan dan normalisasi yang berkaitan dengan dampak kepada masyarakat di lingkar tambang, utamanya kampung di sekitar Kecamatan Tumbik Dayak, Berau.
“Kami lakukan kajian masa recovery dan ekonomis penambangan, dan berkoordinasi dengan Unit Pelaksana Teknis Daerah dalam normalisasi yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat,” tutur Jimmy.