Beranda Tambang Today Tambang Emas Tradisional di Gorontalo Longsor, Telan Puluhan Korban Jiwa

Tambang Emas Tradisional di Gorontalo Longsor, Telan Puluhan Korban Jiwa

Korban PETI
Tambang emas tak berizin di Gorontalo tertimbun tanah longsor. Sumber: tangkapan layar YouTube Basarnas.

Jakarta, TAMBANGTambang emas tradisional di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo tertimbun tanah longsor pada Minggu Pagi, 7 Juli 2024. Hingga Rabu Malam (10/7), jumlah korban meninggal dunia dalam insiden ini mencapai 23 jiwa.

“Jumlah korban terdampak 145 jiwa, 23 orang meninggal dunia,” ungkap laporan harian Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang diterima tambang.co.id, Kamis (11/7).

Sementara korban hilang dari bencana lonsor tambang emas tradisional ini dikabarkan mencapai 29 orang dan korban selamat mencapai 93 orang.

Dalam menangani kebencanaan ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bolango melakukan koordinasi dengan TNI/Polri, Badan SAR Nasional (Basarnas), Taruna Siaga Bencana (Tagana), pihak kecamatan dan masyarakat setempat.

Pencarian korban terkendala akses menuju lokasi pertambangan emas tradisional yang terputus sehingga tidak bisa dilalui. Jarak tempuh dari pos lapangan yang terletak di Desa Tulabolo, Kecamatan Suwawa Timur cukup jauh hingga mencapai 23,75 kilometer (km) atau 9 jam perjalanan kaki.

“Akses jalan menuju lokasi tambang terputus/tidak bisa dilalui. Jarak tempuh dr pos lapangan (desa tulabolo) 23. 75 km, ditempuh berjalan kaki 9 jam,” imbuhnya.

Longsor yang menimpa pertambangan emas rakyat ini terjadi saat hujan deras. Struktur tanah yang labil tak mampu meredam arus air yang kencang sehingga bencana longsor tidak bisa dihindari.

Terkait hal ini, Kementerian ESDM telah menerjunkan tim siaga bencana untuk membantu dalam koordinasi, logistik, dan distribusi bantuan.

“Kami turut prihatin atas musibah tanah longsor di Desa Tulabolo,” ujar Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja sama KESDM, Agus Cahyono Adi.

Tim ESDM Siaga Bencana – PT Gorontalo Minerals menerjunkan lima orang anggota tim penyelamatan, satu paramedis, satu operator alat berat. Bantuan alat berat berupa satu unit eskavator sudah dalam proses pengiriman menuju lokasi bencana dan diperkirakan akan sampai hari ini. Bantuan awal logistik yang diberikan berupa bahan makanan, air minum, dan obat-obatan.

“Masyarakat dihimbau untuk selalu waspada terhadap bencana alam, terutama selama musim penghujan. Dan diminta untuk mengikuti arahan petugas terkait dan tidak memasuki wilayah berbahaya,” ungkap dia.