Jakarta-TAMBANG. Tambang Emas Martabe meraih dua penghargaan emas dan dua penghargaan perak dalam Anugerah Apresiasi Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat (GKPM) 2015 untuk CSR Best Practice For Millenium Development Goals)Toward Sustainable Development Goals yang diadakan diKirana Grand Ballroom, Hotel Kartika Chandra, Jakarta pada 29 Juli 2015.
Acara yang langsung dirangkai dengan expo pada 30 Juli sampai 2 Agustus di Jakarta Convention Centre ini diorganisir oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Republik Indonesia bekerjasama dengan Corporate Forum For Community Development (CFCD) dan PT Cendekia Mulia Komunikasi (CMK) dibawah terang tema ‘Gerakan Desa untuk Masyarakat yang Lebih Berdaya, Berkarakter, dan Berbudaya menuju Indonesia Hebat’.
Anugerah apresiasi ini ditujukan kepada perusahaan/lembaga atas partisipasi dalam pencapaian 12 (dua belas) tujuan dari 17 (tujuh belas) tujuan SustainableDevelopment Goals (SDGs) dan peran pelaku pemberdayaan masyarakat baik dari lingkungan pemerintah, korporasi maupun lintas sektoral lainnya. Acara ini diikuti oleh 23 perusahaan dan 2 lembaga CSR dari seluruh Indonesia. Keseluruhan program yang diajukan untuk penilaian adalah 96 program untuk 12 kategori SDG dan 9 program perseorangan. Penghargaan ini diserahkan oleh Sekretaris Kemenko PMK Sugi Hartatmo mewakili Menko PMK, Puan Maharani.
Dalam kegiatan ini Tambang Emas Martabe meraih penghargaan program unggulan dalam empat kategori;
- Emas untuk tujuan 3 SDG, memastikan hidup yang sehat dan memajukan kesejahteraan semua orang di semua usia melalui Program Pelayanan Kesehatan Anak Balita dalamRevitalitasi Posyandu
- Perak untuk tujuan 4 SDG, memastikan kualitas pendidikan inklusif dan adil serta mempromosikan kesempatan belajar seumur hidup bagi semua melalui program Taman Bacaan Anak (TBA).
- Emas untuk tujuan 6 SDG, memastikan ketersediaan dan pengelolaan air dan sanitasi yang berkelanjutan bagi semua dengan Program Air Bersih.
- Perak untuk tujuan 8 SDG, mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif, kesempatan kerja yang penuh dan produktif serta pekerjaan yang layak bagi semua dengan bidang program partisipasi penciptaan lapangan kerja baruMarkobun Mahita(Mari Kita Berkebun).
Program Unggulan Tambang Emas Martabe
Revitalisasi Posyandu adalah sebuah program yang komprehensif dalam menggiatkan kembali kegiatan Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) di tingkat desa/kelurahan. Program ini terlaksana dengan adanya kerjasama yang baik antara Perusahaan dengan Puskesmas Kecamatan Batangtoru dan Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan.
Kegiatan Posyandu merupakan upaya menggerakkan masyarakat dalam pembangunan kesehatan masyarakat desa. Ini merupakan wadah titik temu antara pelayanan professional dari petugas kesehatan (bidan desa dan Puskesmas) dan peran serta masyarakat dalam menanggulangi masalah kesehatan masyarakat, terutama dalam upaya penurunan angka kematian bayi dan angka kelahiran. Posyandu juga merupakan wadah untuk mendapatkan pelayanan dasar kesehatan dan keluarga berencana yang dikelola oleh masyarakat. Penyelenggaraannya dilaksanakan oleh kader yang telah dilatih, dimana anggotanya berasal dari PKK, anggota masyarakat dan pemudi.
Sementara itu, Tambang Emas Martabe juga telah membangun dan memfasilitasi operasional 13 TBA di desa lingkar tambang. Visi TBA adalah membangun anak yang cerdas dan berkarakter kuat. Sedangkan misinya adalah; pengadaan fasilitas pendidikan kreatif, pengadaan sumber-sumber pengetahuan dan wawasan, permainan edukatif, serta pelestarian seni dan budaya. Pencapaian TBA hingga saat ini yaitu tingkat kehadiran pengunjung rata-rata 200 anak/hari, beberapa TBA terpilih sebagai perpustakaan masyarakat terbaik di tingkat kabupaten, dan terselenggaranya Pentas Seni Anak tahun 2014. Selain perlombaan antar TBA, juga ditampilkan lima kelompok tari anak dari berbagai desa/kelurahan. Ini merupakan hasil berlatih setiap Minggu di Kelas Tari TBA.
Tambang Emas Martabe juga telah menjembatani kemandirian TBA dengan menghubungkan dengan jejaring/komunitas nirlaba sejenis. Diantaranya adalah Kampung Dongeng dan Komunitas 1001 Buku. Empat dari 13 TBA telah menjadi anggota aktif di komunitas 1001Buku. Selain itu, tim relawan dari 1001 Buku juga telah berkunjung dan melatih para pengelola TBA.
Dalam program air bersih telah dilaksanakan 12,7 km pipanisasi air bersih, 54 titik sumur air bersih, dan 73 MCK. MCK merupakan fasilitas yang sangat penting bagi masyarakat sebagai sarana untuk Mandi, Cuci dan Kakus. Dengan dibangunnya beberapa MCK tersebut masyarakat lebih aman dan nyaman dalam melakukan kegiatan MCK dengan ketersediaan air yang sangat baik.
Dengan bantuan yang telah diberikan tersebut, penggunaan air di masyarakat menjadi lebih maksimal dikarenakan pelayanan air bersih diambil langsung dari sumbernya dan didistribusikan ke kran-kran air di beberapa titik strategis di masyarakat dengan menggunakan pipa HDPE. Program pipanisasi air bersih selain dapat mengurangi potensi berkurangnya volume air akibat kebocoran, juga dapat menekan tingkat kontaminasi air oleh material-material ataupun padatan yang ada di tanah. Sebelumnya masyarakat menggunakan system saluran air bersih yang sederhana dan terbuka. Program ini diaplikasikan dengan mengikuti standar program Sanitasi Masyarakat & program Perilaku Hidup Bersih & Sehat (PHBS) di masyarakat.
Dalam hal memaksimalkan pengelolaan sumber daya lokal yang mendorong penciptaan pekerjaan alternatif, Perusahaan menggandeng Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Batangtoru untuk menggerakkan Program
Markobun Mahita mulai dari pelatihan hortikultura, pengolahan lahan, pengadaan Bibit dan Pupuk, Pendampingan Teknis dan Non Teknis, hingga bantuan akses pemasaran. Hingga tahun 2015 sudah ada 5 Kelompok Wanita Tani (KWT) yang dibentuk oleh PTAR dalam menjalankan program Markobun Mahita ini dan manfaatnya sudah dirasakan oleh para anggota KWT.
Produk sayuran yang dihasilkan seperti terong, timun, tomat, kangkung, bayam, kacang panjang, jahe, cabai dan buncis yang ditanam di lahan seluas 4.400 meter persegi. Serapan hasil kebun hortikultura ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan karyawan dan kontraktor perusahaan melalui penyediaan layanan katering.
Sepanjang 2014, Tambang Emas Martabe mengalokasikan US$ 2,9 juta untuk kegiatan pembinaan hubungan masyarakat, termasuk program-program pengembangan masyarakat.
“Kami berterima kasih atas undangan dan kesempatan yang diberikan kepada kami untuk menunjukkan perwujudan komitmen kami untuk bersama memperbaiki kualitas hidup masyarakat melalui program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan mengupayakan pemberdayaan masyarakat. Kami berharap keikutsertaan kami dalam acara ini menjadi bukti nyata aksi kolaborasi semua pihak, khususnya perusahaan, untuk bersama menanggulangi tantangan keterbatasan kondisi yang dihadapi masyarakat Indonesia,” ujar Presiden Direktur Tambang Emas Martabe, Tim Duffy.
Tambang Emas Martabe terletak di sisi barat pulau Sumatera, Kecamatan Batang Toru, Propinsi Sumatera Utara, dengan luas wilayah 1.639 km2, di bawah Kontrak Karya generasi keenam (“CoW”) yang ditandatangani April 1997. Tambang Emas Martabe kini telah memiliki sumberdaya 7,4 juta ounce emas dan 70 juta ounce perak dan mulai berproduksi penuh pada awal 2013, dengan kapasitas per tahun sebesar 250.000 ounce emas dan 2-3 juta ounce perak berbiaya rendah.
Pemegang saham Tambang Emas Martabe adalah G-Resources Group Ltd sebesar sembilanpuluh lima persen, dan pemegang 5 persen saham lainnya adalah PT Artha Nugraha Agung, yang tujuh puluh persen sahamnya dimiliki Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan dan 30 persen dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Sumatra Utara.